Susi Pujiastuti sempat senang, tak kala KSP atau KKB Papua ingin bernegosiasi dengan pihak TNI dan Polda Papua.
Namun ternyata, dua hari kemudian pasukan KST atau KKB Papua menembaki dua pasukan TNI hingga meninggal dunia.
Diketahui, hingga kini empat orang pasukan TNI yang gugur dalam operasi penyelamatan pilot pesawat Susi Air.
Sembari terdengar menangis, CEO Susi Air tersebut mengatakan tidak adil tidak hanya pada dirinya namun juga kepada para korban anggota TNI yang gugur di usia muda, dan korban warga sipil.
"Saya perempuan sendiri cari makan untuk menghidupi ratusan ribu orang, dan malah sekarang kalian aniaya," ujar Susi.
"Bukan soal pasukan tempur, tapi mereka ditembaki begitu saja, ya saya marah. Ikut marah karena anak istri yang ditembaki ini nasibnya bagaimana, terpikirkan kah oleh Egianus dan kawan kawan?," tambah Susi sembari terisak.
Menanggapi cerita Susi Pudjiastuti, Karel Phil meminta maaf. Ia menyampaikan rasa simpati untuk Susi.
Diketahui, sebelumnya KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.
BACA JUGA:Hot News! Agar Strategi Perang Tidak Bocor, KKB Papua Gunakan Trik 'Mode Pesawat'
Tak hanya membakar, kelompok KKB ini juga menyandera sang pilot yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan KKB.
Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.
Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.
Setidaknya ada empat personel yang gugur. Mereka adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra.