“Kita hanya berharap hukuman yang terberat, ya hukuman mati,” cetus Rizky.
Keluarga saat ini masih di Banjarnegara. Mereka menanti kepastian hasil tes DNA.
“Istri dan anggota keluarga almarhum sudah di Banjarnegara,” sebutnya.
Pantauan sumeks.co di lapangan, lokasi mayat-mayat korban Slamet dikubur masih menjadi pusat perhatian warga sekitar.
Bahkan banyak juga masyarakat yang datang dari luar kota hanya untuk menyaksikan keangkeran di lokasi liang kubur buatan Slamet itu.
Tetangga Slamet mengaku terkejut jika selama ini dukun yang menawarkan jasa pengganda uang itu ternyata menghabisi semua “pasien”-nya.
Apalagi liang-liang kubur itu lokasinya tak jauh dari pemukiman mereka, dan Slamet melakukan aksinya dengan sangat bersih.
Namun ada tetangga yang menyebut, meski Slamet Tohari itu orangnya sangat tetutup, namun kalau ditegur atau lewat di depan tetangga selalu ramah.
Bahkan Kang Maman menyebut Slamet orangnya murah hati. Suka ngasih uang atau rokok kepada orang-orang yang dikenalnya.
“ya kalau lewat sini, selalu mampir senyum, ramah, kasih uang atau rokok ngobrol,” ungkapnya.
Namun memang warga sekitar sedikit bertanya-tanya, si dukun Slamet selalu gonta-ganti mobil.