“Saya sudah melaporkan Y ke Polrestabes Palembang atas dugaan menggunakan nama perusahaan travel saya untuk bisnis investasi,” cetus Anita lagi.
Menurut dia, dari bisnis investasi yang menggunakan nama travel milknya, Y meraup keuntungan tak kurang dari Rp7 miliar.
“Dana itu dia bawa lari hingga kini tak jelas keberadaannya,” akunya.
Dana calon jemaah umrah katanya juga dibawa kabur Y. Entah Y ini siapa? Ada atau tidak orangnya, masih kurang jelas.
Selain itu Anita juga berkilah bahwa pihaknya tak bisa memberangkatkan para jemaah umrah pada Januari 2023 lalu, karena terjadi kenaikan biaya umrah dari Kerajaan Arab Saudi mencapai 300 persen.
“Saya akan jelaskan semua pada saatnya nanti karena saya juga merasa telah ditipu Y,” tukas dia. (kms)