6. Kota Prabumulih (Ibukota Prabumulih)
7. Kab. Ogan Komering Ilir (Ibukota Kayu Agung)
8. Kota Ogan Ilir (Ibukota Indralaya)
Menurut Yenli, indeks kerawanan pemilu ini berkaca pada Pemilu 2019 lalu, ada beberapa permasalahan. Salah satunya terjadi pemungutan suara ulang (PSU).
BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, Polda-KPU Sumsel Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi
BACA JUGA:Momentum Kebangkitan, Ajak Istiqomah Menangkan PPP di Pemilu 2024
Kemudian, terjadi ketidakcukupan surat suara. Terus tertukarnya surat suara antara dapil.
Begitu juga soal batas wilayah antara kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang.
Ini juga membuat rawannya distribusi logistik yang tertukar antara wilayah.
“Inilah yang menyebabkan Banyuasin, masuk dalam kategori salah satu daerah rawan tinggi,” bebernya.
BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, Polda-KPU Sumsel Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi
BACA JUGA:Momentum Kebangkitan, Ajak Istiqomah Menangkan PPP di Pemilu 2024
Tapi, secara umum, indeks kerawanan pemili Sumsel kategori rawan sedang. Cuma memang ada beberapa daerah yang perlu jadi perhatian.
Seperti Kabupaten Empat Lawang, pernah terjadi keributan. Beruntung ada kebijakan serta keputusan cepat Bawaslu Sumsel dan KPU Sumsel.
Rekapitulasi suara ditarik ke provinsi, clear. Dan tidak ada lagi permalahan. Begitu juga kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Adanya ketidakpuasan.
BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, Polda-KPU Sumsel Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi