Gubernur Sumsel, H.A. Bastari dan pendampingnya Wali Kota Palembang.
Saat itu M. Ali Amin, beserta Wakil Wali Kota, Indra Caya.
Tim ini kemudian melakukan pendekatan kepada Presiden Soekarno.
Presiden pertama Indonesia itu mendukung pembangunan jembatan tersebut.
Setelah bertemu, gagasan tersebut disetujui oleh Bung Karno.
Dengan syarat dibuat juga taman terbuka di kedua ujung jembatan.
Kemudian pada April 1962, pembangunan pembuatan jembatan pun dimulai.
Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang.
Tak hanya itu, jembatan ini pun menggunakan tenaga ahli dari negara Jepang.
Proses pembangunan jembatan ini memakan waktu tiga tahun.
Jembatan tersebut diresmikan pada 10 November 1965 oleh Gubernur Sumsel Brigjen Abujazid Bustomi.
Sebagai pernyataan terima kasih kepada presiden, jembatan tersebut diberi nama Jembatan Bung Karno.
Dikutip dari garuda.ristekdikti.go.id, tanggal itu Indonesia sedang peringati hari pahlawan yang ke-20.