Panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter dan jarak antara menara 75 meter.
Alhasil, saat itu jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Asia Tenggara.
Dikutip dari situs id.wikipedia.org, ini ide awal membangun jembatan tersebut.
Ide sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang 1906.
BACA JUGA:5 Jembatan Megah dan Terpanjang yang Terbentang di Pulau Sumatera
Tahun 1924 muncul kembali gagasan untuk membangun jembatan itu.
Sayangnya sampai jabatan Le Cocq de Ville berakhir dan Belanda pergi dari Indonesia tidak pernah terealisasi.
Kemudian pada masa kemerdekaan muncul kembali gagasan itu.
DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan lagi pembangunan jembatan.
Itu dilakukan saat sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956.
Pembangunan jembatan ini terbilang cukup nekat.
Karena saat itu anggaran dimiliki Kota Palembang modal awal sekitar Rp 30.000.
Kemudian tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan.
BACA JUGA:Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia Ada di Sumatera Selatan
Terdiri dari Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar.