Puyang Bile Bujang, bertempat diseberang dusun Pulau Pinang. tepatnya didusun Tanjung Mulak beserta keluarganya. Puyang Bile Pantas, mengambil anak didusun Germidar Pagar Gunung yang akhirnya mengikuti Jurai orang Pagar Gunung.
Diperkirakan Puyang Bigih bukan hanya bertempat di dusun Kuba tetapi juga didusun Karang Dalam Ulu, Jati, Pagar Batu dan Muara Siban.
2. Keturunan Gumay Ulu
Puyang Panjang yang mempunyai dua orang anak laki-laki. Yakni Puyang Muke Akhahan dan Puyang Yal Binguk.
Puyang Yal Binguk menjadi pendiri keturunan Gumay Ulu didusun Lubai. Puyang Yal Binguk naik ke Ulu menelusuri Ayik Lim membuat permukiman baru setelah memperistri Putri Tebing Plawi yang disebut dusun Lubai.
Yang akhirnya Puyang Yal Binguk mempunyai 5 orang anak laki-laki. Kerie Sendan, bertempat dan menetap di Tunggu Tubang (Lubai). Kerie Dayang, menetap di Lubuk Sele. Kerie Muksin, menetap di Serungge setelah beristri orang Marga Kikim. Kerie Tiron menetap didusun Muara Dua Pagar Gunung, setelah mengambil anak. Kerie Taron, mengikuti kakak (Kerie Tiron) ke Muara Dua Pagar Gunung.
3. Keturunan Gumay Talang
Puyang Gune Raje yang bertempat di Dusun Lubuk Sepang. Puyang Gune Raje memperistrikan Dayang Intan Putri Ratu Langu, yang merupakan adik kandung dari Pekik Nyaring. Setelah menikah Puyang Gune Raje menetap di Langu dan dusun Lubuk Sepang sebagai dusun asal mula tempat kembali (bada balik).
Namun Ratu Langu menganjurkan kepada Puyang Gune Raje dan istrinya untuk membangun permukiman baru. Yang akhirnya bertempat di Endikat, yang menurut mereka merupakan daerah yang cocok.
Dari dusun Endikat ini lah keturunan Puyang Gune Raje berkembang dan membentuk Marga baru yakni Marga Gumay Talang yang tetap dibawah naungan sistem pemerintahan dan adat Gumay, bersama Gumay Lembak dan Gumay Ulu yang merupakan keturunan Puyang Diwe Gumay setelah meluaskan jaringan keluarganya menjadi Gumay Tige Jukhu: Gumay Lembak, Gumay Ulu dan Gumay Talang. (*)