SUMEKS.CO - Ada beragam upaya dan pendekatan yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran anak. Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Febri Nirmala, misalnya, menjadikan ruang kelas sebagai rumah kedua demi mendorong kemampuan belajar para siswanya.
Febri ingin menghadirkan rasa nyaman, aman, dan menyenangkan, sehingga sekolah terasa bagai rumah kedua bagi anak-anak. Febri menjelaskan bahwa sekolah sebagai rumah kedua merupakan upaya untuk membantu anak-anak yang tidak tinggal dengan orang tua atau kurang mendapat perhatian dari keluarga. Menurutnya, kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan proses belajar siswa di sekolah. "Kasih sayang bagi anak-anak memang sangat penting. Kurangnya kasih sayang bagi anak tak jarang membuat anak enggan masuk sekolah, suka murung dalam kelas, dan jarang bicara dengan temannya. Akhirnya, saya sebagai guru harus bisa menggantikan sosok keluarga atau menjadikan ruang kelas sebagai rumah ternyamannya,” tutur Febri. BACA JUGA:Polling dan SMS Tertinggi, Sridevi Prabumulih Melenggang ke Babak Top 3 DA 5 Febri melakukan pendekatan satu-persatu kepada anak-anak, sebuah upaya yang memerlukan kesabaran dan perjuangan panjang. Dari pendekatan tersebut, Febri dapat menggali masalah yang anak-anak hadapi dan bagaimana karakter mereka. "Alhamdulillah ada perubahan. Anaknya jadi rajin. Saya merasa mereka seperti anak sendiri. Saat mereka masuk SMP, saya merasa bagaimana (kehilangan-red.), tapi alhamdulillah anak-anak tetap tanya kabar," kisah Febri. Di daerah lain, Guru SDN Lawinu Tanarara, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Siti Saudah, memiliki upaya dan pendekatan yang tak kalah gigih. Demi memajukan pendidikan Indonesia, ia rela meninggalkan karirnya di Pati, Jawa Tengah, lalu mengabdi untuk anak-anak di timur Indonesia. BACA JUGA:Laga Hari ke-10 PD Qatar: Belanda vs Qatar, Ekuador vs Senegal, Iran vs Amerika Serikat dan Wales vs Inggris Guru lulusan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini tergerak hatinya dan mengikuti program pengabdian di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) yang ditawarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2015. “Di kota pasti banyak yang mau mengisi posisi saya, tapi kalau saya tidak mau datang ke sana (daerah pedalaman), ya pasti tidak ada yang mau,” ungkap Siti. Sekolah tempat Siti mengajar belum memiliki fasilitas yang memadai dan lokasinya pun berada di atas bukit. Kondisi tersebut membuat anak-anak perlu berjalan selama satu jam atau lebih, mendaki bukit-bukit tandus dari kampung mereka dengan bertelanjang kaki. Namun, Siti terlanjur mencintai pekerjaan dan anak-anak di tempatnya mengabdi. “Saya langsung jatuh hati melihat mereka. Saya hanya ingin bersyukur dengan keberuntunganku melalui pengabdian buat anak-anak ini,” cerita Siti dengan suara bergetar. BACA JUGA:Laga Hari ke-10 PD Qatar: Belanda vs Qatar, Ekuador vs Senegal, Iran vs Amerika Serikat dan Wales vs Inggris Selain mengajar, Siti tertarik dengan kondisi pelaporan keuangan di sekolahnya yang masih perlu mendapatkan perhatian dalam proses penyusunannya. Siti menyadari bahwa pelaporan keuangan yang baik menjadi poin penting dalam operasional sekolah, agar manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik dan sesuai aturan. Siti juga tergerak untuk membuka wawasan guru-guru agar memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Selain kepala sekolah dan dirinya, aku Siti, para guru masih enggan menyentuh laptop karena takut rusak dan belum menguasai pengoperasian perangkat tersebut. BACA JUGA:Brasil Bekuk Swiss 1-0, La Nati Beri Perlawanan Militan, Samba Cetak Gol Menit Akhir, Casemiro Jadi Pahlawan Kisah perjuangan para guru tersebut merupakan gambaran nyata di lapangan tentang masih perlunya perhatian pemerintah, disertai intervensi yang tepat, untuk dapat membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh di pelosok Indonesia. Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 2022, terdapat lebih dari 52 juta siswa dalam sistem pendidikan Indonesia. Artinya, ada lebih dari 10 kali lipat populasi warga Singapura yang perlu pemerintah Indonesia layani. Selain siswa, ada lebih dari 3 juta guru yang memerlukan perhatian pemerintah. Hal tersebut ditambah fakta bahwa Indonesia terbagi dalam tiga daerah waktu dan wilayah, yakni Indonesia barat, tengah, dan timur. Dengan besar dan masifnya sistem pendidikan Indonesia, Indonesia memerlukan suatu instrumen yang dapat memetakan tantangan, kendala, dan mutu seluruh satuan pendidikan. Oleh karena itu, Kemendikbudristek menyelenggarakan survei nasional melalui Asesmen Nasional (AN). BACA JUGA:Amankan Festival Seni Qasidah Nasional XXVII, 60 Personel Polsek Sukarami Diterjunkan Data hasil AN tersebut kemudian diintegrasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), data pendidikan dari Kementerian Agama (EMIS), platform digital guru dan kepala sekolah, tracer study SMK, data Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), data akreditasi sekolah, dan Badan Pusat Statistik (BPS), serta berbagai sumber data pokok lain terkait pendidikan ke dalam sebuah platform digital, yakni Rapor Pendidikan. Saat peluncuran Merdeka Belajar Episode Kesembilan Belas: Rapor Pendidikan Indonesia, pada 1 April 2022, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa platform Rapor Pendidikan dirancang untuk memudahkan kepala satuan pendidikan dan dinas pendidikan dalam memetakan kondisi pendidikan di satuan atau daerahnya. Dengan memanfaatkan Rapor Pendidikan, dinas pendidikan dan satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kondisi daerah dan satuan pendidikannya secara riil. Data tersebut bukan hanya sebagai ‘pemberitahuan’ kepada daerah dan satuan pendidikan, melainkan sebagai titik mula untuk merefleksikan dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh. Melalui pemanfaatan Rapor Pendidikan, pemerintah pusat dan daerah dapat memetakan dan memberikan bantuan serta intervensi yang sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah. BACA JUGA: Sumsel Jadi Tuan Rumah Kongres dan Seminar Nasional PERIPI 2022 Untuk mengoptimalisasi pemanfaatan Platform Rapor Pendidikan, Kemendikbudristek telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan kementerian lembaga lainnya sejak bulan Oktober 2021 dan membuahkan kesepakatan untuk menggunakan data Rapor Pendidikan dalam mengukur pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM). “Data Rapor Pendidikan digunakan sebagai indikator kinerja pemda di bidang pendidikan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 59 tahun 2021 tentang SPM,” ujar Nadiem. Tiap dinas dan satuan pendidikan dapat mengakses laman raporpendidikan.kemdikbud.go.id untuk mengetahui hasil asesmen dan survei nasionalnya. Publik pun secara umum dapat mengakses data yang sifatnya terbuka bagi publik mengenai hasil Asesmen Nasional melalui pusmendik.kemdikbud.go.id/profil_pendidikan.(*)Rapor Pendidikan Titik Mula Pembenahan Kualitas Pendidikan
Selasa 29-11-2022,07:30 WIB
Editor : Rahmat
Kategori :
Terkait
Senin 26-05-2025,16:33 WIB
Mediasi Siswa SMP di Palembang Diceburkan ke Sungai, Bantah Adanya Intimidasi Hanya Miss Komunikasi
Jumat 02-05-2025,16:40 WIB
Hardiknas 2025, Disdik Kota Palembang Kaji Aturan HP di Sekolah, Usai Menjamur Aksi Bullying
Kamis 27-02-2025,10:39 WIB
Wabup Supriyanto Tiba di Magelang, Susul Bupati Muchendi Ikut Retreat
Minggu 16-02-2025,13:59 WIB
Bupati OKI Terpilih Muchendi Jalani Cek Kesehatan: Siap Dilantik dan Ikut Retreat
Minggu 16-02-2025,13:36 WIB
Usai Dilantik Prabowo, Herman Deru Naik Kereta Api ke Magelang, 17 Kepala Daerah Sumsel Jalani Tes Kesehatan
Terpopuler
Sabtu 14-06-2025,06:07 WIB
Maksiat Berkedok Karaoke Keluarga di OKI Merusak Suami dan Anak, Emak-emak Marah Besar
Sabtu 14-06-2025,04:22 WIB
Foto DPO Ririn Sarina Desi Seliweran di Medsos, Netizen Duga Miliaran Uang Digelapkannya?
Sabtu 14-06-2025,12:23 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru Raih Gelar Doktor, Ujian Disertasi Diwarnai Isak Haru, Ternyata Begini Alasannya
Sabtu 14-06-2025,05:18 WIB
4 Analisis Pakar Vishwas Kumar Ramesh Ajaib Bisa Selamat Laka Pesawat Air India
Sabtu 14-06-2025,10:52 WIB
Siapa Vishwas Kumar Ramesh? Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Air India AI-171, Begini Kondisinya Saat ini
Terkini
Sabtu 14-06-2025,20:35 WIB
Kantor Lurah Indralaya Indah Ogan Ilir Terbakar, Polisi Langsung Cek TKP, Temukan Kabel yang Masih Tercolok
Sabtu 14-06-2025,20:28 WIB
Wanita LC Rambah Desa Tugumulyo OKI, Para Suami Diminta Karaoke di Rumah Aja
Sabtu 14-06-2025,20:10 WIB
Jatanras PMJ Turun Gunung Tangkap Pelaku Tipsani di Tulung Selapan OKI, Videonya Viral
Sabtu 14-06-2025,19:28 WIB
Kado Spesial HUT Kota Palembang 2025, Naik LRT Sumsel Gratis
Sabtu 14-06-2025,19:11 WIB