PALEMBANG, SUMEKSCO - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang (Pelindo Regional 2 Palembang) melakukan standardisasi dan digitalisasi guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kepelabuhanan baik ekspor, impor maupun domestik melalui integrasi sistem pelayanan di pelabuhan.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Pelabuhan Palembang merupakan salah satu dari 14 (empat belas) pelabuhan yang dijadikan percontohan untuk penerapan integrasi pelayanan pelabuhan dengan Instansi Pemerintah. BACA JUGA:Pelindo Resmi Dimerger, Diumumkan Saat HUT Pelindo Digitalisasi serta standardisasi pasca merger Pelindo pada akhir 2021 telah dilakukan peningkatan secara kesisteman dan memberikan dampak positif.Pelindo telah melaksanakan sosialisasi dan uji coba sistem STID dan SIMON TKBM pada 8 September 2022, sedangkan untuk sistem PHINNISI di wilayah Palembang perlu diterapkan karena peningkatan jumlah kunjungan kapal pada Agustus 2021 sebanyak 3.550 unit meningkat pada Agustus 2022 sebanyak 3.815 unit dengan persentase peningkatan sebesar 7%. Adanya peningkatan jumlah GT kapal Agustus 2021 sebanyak 11.039.507 meningkat pada Agustus 2022 menjadi 12.244.410 dengan persentasi kenaikan 10% dan saat ini dalam proses uji coba dengan pengguna jasa. Sistem TID sudah diterapkan di Terminal Petikemas Palembang sejak tahun 2019. Namun pasca merger Pelindo pada tahun 2021 terus dilakukan peningkatan pelayanan sampai dengan tahun 2022 dengan dilakukan update kesisteman. Sehingga pemilik truk diberikan kemudahan apabila ingin melakukan kegiatan di Pelabuhan lain tidak perlu lagi membuat identitas truk yang baru. Karena data truk sudah dikoneksikan ke setiap Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo melalui STID. SIMON TKBM merupakan sistem baru yang berfungsi sebagai sistem pengawasan kinerja TKBM di Pelabuhan Palembang yang anggotanya berjumlah 1100 orang.