Akan tetapi, sedikit sekali guru-guru menyadari bahwa pengalaman mereka dalam mengajar sangat berarti untuk guru-guru IPA SMP penerus mereka selanjutnya. Guru-guru yang memiliki pengalaman yang berharga di kelas tidak memiliki kepentingan yang berarti dalam menulis sebuah karya ilmiah.
Meskipun tujuannya dapat membagikan ilmu berdasarkan pengalaman mengajar IPA.
BACA JUGA:Ini Progres Pembangunan Jalan Alternatif Musi VI
"Bagi guru-guru IPA, mereka cukup menyelesaikan masalah mereka sendiri masing-masing dikelas tanpa perlu kehidupan diluar kelas tahu keadaan yang mereka hadapi di kelas. Hal ini tentu saja menjadi hambatan untuk membuat guru-guru peduli menyadari bahwa pengalaman mereka saat mengajar perlu ditunjukkan di dunia luar. Harapannya agar dapat menjadi gambaran solusi bagi guru-guru IPA lainnya dalam menghadapi permasalahan yang ada di Sekolah masing-masing," jelasnya.
Menurutnya, kepedulian untuk menulis sebuah karya ilmiah guru dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) masih kurang dilakukan.
"Kepentingan untuk menulis PTK tadi hanya dilakukan jika guru-guru ingin naik jabatan fungsional ke jenjang yang leih tinggi lagi," sebutnya.
Hal ini menjadi tantangan dalam menumbuhkan semangat guru menyebarluaskan keterampilan mereka. Karena mengolah kelas inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi pengamat Pendidikan. Penting dirasa perlu bagi guru-guru, maka dapat dibekali dengan keterampilan menulis PTK menjadi sebuah karya ilmiah. Melalui metode pendampingan dari pakar-pakar dari universitas-universitas.
BACA JUGA:Pengakuan Pria yang Mutilasi Kucing Hamil lalu Dagingnya Dimakan, Bikin Geleng-geleng Kepala
Menumbuhkan Rasa Peduli Menulis Guru IPA
"Guru-guru IPA tentu saja harus meluangkan waktu untuk mendapatkan inspirasi dalam menulis karya. Tentu hal ini menjadi tidak mudah, mengingat kesibukan guru-guru IPA sebagai pendidik di Sekolah yang harus meluangkan waktu lebih dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka," ulasnya. Kepedulian dalam menulis dapat dimiliki oleh seorang guru jika guru tersebut memiliki keinginan lebih dalam memperbaiki pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan keadaan saat ini.
Kepedulian ini dapat didorong dengan keinginan dari para pejabat instansi tempat guru tersebut bekerja dalam mendukung kemampuan guru menambah keterampilan menulis.
"Beberapa Instansi memiliki kesadaran untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam mendukung penumbuhan semangat menulis. Salah satu caranya adalah bermitra dengan berbagai prodi-prodi di universitas," sebutnya. Sehingga dapat mendampingi guru-guru guna meningkatkan keterampilan menulis secara sistematis dan ilmiah.
Konsep seperti ini juga telah diterapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam yang menjalin Kerjasama dengan Universitas Sriwijaya dalam bidang Pendidikan. Kerjasama ini terdapat dalam berbagai bentuk salah satunya di bidang pengabdian kepada masyarakat.
BACA JUGA:Terkuak, Pria yang Parkir Tutup Gang dan Ngaku Anggota Polisi Tenyata ini Pekerjaannya
"Kerjasama seperti ini sangat membantu guru-guru dalam menumpahkan semua aspirasi mereka menghadapi keadaan di sekolah masing-masing," terang Ketang Wiyono.
Salah satu kegiatan yang dijalin antara lain pendampingan penulisan karya ilmiah guru-guru IPA untuk guru IPA kota Pagaralam yang telah dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2022 lalu. Kegiatan ini menghadirkan narasumber-narasumber yang sudah mahir di bidang menulis karya ilmiah dan mendapat pengakuan secara nasional maupun internasional. "Guru-guru IPA kota pagaralam sangat bersyukur dengan adanya kegiatan seperti ini. Karena dapat membantu mereka dalam menuangkan ide-ide yang selama ini hanya di simpan dalam pikiran masing-masing. Sehingga dapat menjadi sebuah karya tulis berupa artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan dan disebarluaskan berupa jurnal ilmiah," pungkas Ketang Wiyono. (*)