JAKARTA, SUMEKS.CO - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Pusat Pengembangan Kepegawaian Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara menyelenggarakan kegiatan literasi digital untuk sektor pemerintahan yang bertajuk “Peningkatan Kompetensi di Bidang Teknologi Digital bagi Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara”.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid (paralel luring dan daring) di Hotel Grand Savero, Kota Bogor pada hari Selasa, 23 Agustus 2022 dan dihadiri oleh 4.346 pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat dan Regional di seluruh Indonesia.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memanfaatkan teknologi digital, meningkatkan kewaspadaan, serta mengadopsi teknologi digital.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, didapatkan skor atau tingkat kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00.
BACA JUGA:Goyek Berhasil Ditangkap Satreskrim Polres Empat Lawang, Dua Tahun Sembunyi Ditengah Hutan
Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”. Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di lingkungan ASN menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, yang menyampaikan bahwa kegiatan hari ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital dan mendorong peningkatan jumlah jam pelajaran yang diperoleh masing-masing ASN sesuai dengan implementasi Pasal 70 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terkait pengembangan kompetensi ASN.
"Materi yang akan disampaikan dalam kegiatan Literasi Digital ini terdiri dari 4 Pilar Literasi Digital. Yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital. Dari materi-materi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital, meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan perangkat dan akun yang digunakan serta mendorong ASN untuk mengenal dan mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan sektor publik pada masyarakat," ujar Bonifasius.
Sekretaris Utama BKN, Imas Sukmariah, dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara Literasi Digital Sektor Pemerintahan di Lingkungan ASN BKN, menjelaskan bahwa Literasi Digital ini merupakan kerja besar, karena sebagai ASN harus mampu memahami 4 pilar Literasi Digital dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Goyek Berhasil Ditangkap Satreskrim Polres Empat Lawang, Dua Tahun Sembunyi Ditengah Hutan
"Kemampuan dasar di era digital yang perlu kita kuasai seperti kecakapan individu dalam menggunakan internet, menggunakan media sosial, dan kemampuan mencari, memilah dan memilih konten yang positif, serta kemampuan mengolah dan membuat informasi," tambah Imas.
Materi pertama disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN BKN, Bajoe Loedi Hargono, yang menjelaskan tentang Transformasi Digital di Badan Kepegawaian Negara. BKN memiliki banyak tugas dan fungsi, beberapa diantaranya adalah penyelenggaraan sistem informasi manajemen kepegawaian, penyelenggaraan dan pengawasan serta pengendalian pelaksanaan manajemen kepegawaian, pelaksanaan hukum, dll.
Dengan banyaknya tugas dan fungsi BKN, jika tidak didukung oleh transformasi digital, maka proses pelayanan akan menjadi lambat sehingga proses digitalisasi menjadi penting untuk mempercepat proses pelayanan.
"Di BKN sendiri sudah memulai proses transformasi digital pada tahun 2000-an dan terus berkembang sampai sekarang. Di tahun 2009-2013, kita sudah ada pengembangan Kartu Pegawai Elektronik, CAT BKN, e-PUPNS, portal pendaftaran SSCN dan di tahun 2015, kita sempat melakukan integrasi antara CAT BKN dan SSCN yang mendapatkan penghargaan internasional. Kemudian, pada tahun 2020, BKN mengembangkan Perbaikan Data Mandiri (PDM), Integrated System Database Engine (SIASN), Docu Digital, dan lain sebagainya," jelas Bajoe.