BACA JUGA:Polisi Sebut Ketum Koperasi Syariah 212 Terima Rp10 Miliar dari ACT
Senada, Prof Dr R Popianiawati Spd, Co Promotor dari Universitas Pasundan mengatakan kajian yang disampaikan Dr Indrie sangat menarik sekali. Mengkaji tentang fenomena atau sejarah yang ada di Karawang dengan metode pisa matematika. "Karena kita tau siswa di Indonesia ini masih belum baik untuk kemampuan menganalisis pisa," ungkapnya.
Tentu saja hal itu sangat menarik, karena masih sangat jarang dikaji tentang hal itu. "Harapannya, siswa itu dapat termotivasi dalam pelajaran matematika. Tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang abstrak, dibutuhkan oleh semua dan betul-betul dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tidak lagi hanya dianggap sebagai mata pelajaran yang, kaku, tidak menarik dan menakutkan," jelasnya.
Menurutnya, implementasi soal pisa masih belum merata diterapkan di beberapa sekolah. Padahal, PISA itu diambil samplenya acak, sehingga siswa yang tidak memperoleh pembelajaran dengan metode pisa itu tidak bisa memahami. "Tema ini pas sekali dengan momen kemerdekaan yang sebentar lagi di hari 17 agustus nanti," ungkapnya.(cj10)