SUMEKS, CO - JAKARTA - Meski di tengah krisis pangan, energi, dan keuangan yang terjadi saat ini, Pemerintah tidak hanya berupaya untuk memulihkan kondisi ekonomi seperti sebelum pandemi, tetapi juga mengupayakan transformasi perekonomian menjadi lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif.
“Di tengah krisis ini, memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan komoditas pertanian di pasar global, termasuk minyak nabati, menjadi salah satu fokus utama kami,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya secara virtual pada acara Webinar United Nations Economic And Social Council (UN-ECOSOC) High Level Political Forum (HLPF), Senin (11/07). Kegiatan yang mengambil tema “ Catalysing Actions For Sustainable Vegetable Oils In Support Of The Attainment Of Sustainable Development Goals (SDGs)” tersebut, diselenggarakan di New York, Amerika Serikat. Dalam upaya untuk memenuhi target SDGs 2030, muncul beberapa tantangan-tantangan besar seperti inflasi yang tinggi, lonjakan suku bunga, lonjakan harga pangan dan energi, serta terganggunya pasokan dan perdagangan komoditas pertanian. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan populasi global dan meluasnya penggunaan minyak nabati di berbagai industri, maka diperkirakan ukuran pasar global minyak nabati akan meningkat dari 199,1 juta metrik ton pada tahun 2020 menjadi 258,4 juta metrik ton pada tahun 2026. Sementara itu, bahkan sebelum terjadinya krisis global, minyak nabati telah lama menjadi sumber mata pencaharian bagi petani skala kecil serta sumber mesin pembangunan di banyak negara berkembang. Sehingga penting untuk memastikan kesinambungan pasokan minyak nabati yang cukup ke pasar global untuk mencegah volatilitas harga lebih lanjut dan guncangan terhadap ekonomi global. “Dalam hal ini, kami terus percaya bahwa upaya bersama untuk memastikan keberlanjutan di pasar minyak nabati global harus dilakukan secara holistik dan nondiskriminatif,” tegas Menko Airlangga. Selain itu, diperlukan juga lingkungan yang kondusif serta penyediaan sumber daya dan keterampilan untuk mendukung petani kecil dalam mewujudkan produksi berkelanjutan atas komoditas yang digunakan untuk menghasilkan minyak nabati. Sebagai salah satu produsen dan pengekspor minyak nabati utama dunia, termasuk minyak sawit dan minyak kelapa, Indonesia terus menekankan pentingnya memastikan keberlanjutan di seluruh sektor minyak nabati. Hal tersebut dilakukan diantaranya melalui pemanfaatan smart farming pada perkebunan kelapa maupun dukungan replanting bagi petani sawit. Lebih lanjut, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi bersih melalui kebijakan biodiesel untuk mencapai net zero emissions. Diperkirakan penggunaan B30 berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 24,6 juta ton CO2. Hal ini juga akan memperkuat tujuan Indonesia untuk mencapai target ketahanan energi dan bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025. Indonesia juga akan terus mempromosikan pentingnya pertanian dan sistem pangan berkelanjutan di berbagai forum, termasuk melalui Presidensi G20 dan kerja sama dengan Inggris melalui co-chairmanship dari dialog FACT (Forest, Agriculture, and Commodities Trade). Indonesia juga bertujuan untuk mempromosikan komoditas berkelanjutan sekaligus memenuhi SDGs dan mendukung pembangunan ekonomi. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong dan menyinergikan kerja sama untuk memastikan minyak nabati berkelanjutan di berbagai organisasi internasional terkait seperti Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan International Coconut Community (ICC). “Mari kita melipatgandakan upaya kita untuk mencapai SDGs, dan menetapkan jalan kita menuju komunitas global yang lebih tangguh, termasuk melalui promosi dan pengembangan minyak nabati yang berkelanjutan,” tutup Menko Airlangga. (ril/wi2k)Menko Airlangga: Ketersediaan Minyak Nabati Global Harus Holistik dan Nondiskriminatif
Selasa 12-07-2022,17:38 WIB
Editor : Wiwik
Tags : #minyak nabati
#menko airlangga
Kategori :
Terkait
Kamis 13-04-2023,22:47 WIB
Kakanwil Harun Sulianto Serahkan Surat Pencatatan Ciptaan Pengolahan Biji Ketapang di SMAN Belinyu
Jumat 06-01-2023,14:18 WIB
Sebentar Lagi Tutup, Patuhi Tata Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja 2023 Gelombang 48 di prakerja.go.id
Sabtu 01-10-2022,19:14 WIB
Menko Airlangga: Craftmanship Indonesia dan Modifikator Mobil Indonesia Dilirik Pasar Luar Negeri
Kamis 29-09-2022,08:34 WIB
Airlangga Hartarto Dinobatkan Sebagai Tokoh Pemulihan Ekonomi Nasional
Kamis 22-09-2022,18:43 WIB
Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Ikuti Pilar IPEF
Terpopuler
Senin 06-01-2025,21:31 WIB
Heboh! Peserta Jalan Santai HUT Ogan Ilir ke-21 Mengaku Konsumsi Bakso yang Diduga Berbahan Tikus
Senin 06-01-2025,19:55 WIB
Drama Pemecatan Shin Tae-yong, Kompensasi Fantastisnya, Bagaiama Target Lolos Piala Dunia 2026 ?
Senin 06-01-2025,15:55 WIB
Aturan Seragam ASN Direvisi, Simak Perubahan untuk PNS dan PPPK Tahun 2025
Senin 06-01-2025,15:47 WIB
Fakta Baru! Alasan Kuat Shin Tae-yong Dipecat Dari Pelatih Timnas Indonesia, Tak Disangka Ternyata...
Terkini
Selasa 07-01-2025,12:35 WIB
Ternyata Paracetamol Bisa Membunuh Kucing Kesayangan, Ini Penyebabnya!
Selasa 07-01-2025,12:25 WIB
Infinix Zero X Pro: Ponsel Minimalis Ditenagai Chipset Mediatek Helio G95
Selasa 07-01-2025,12:03 WIB
Kutukan Keras Anak Shin Tae-yong ke PSSI Bikin Jagat Maya Bergetar, Sebut Timnas Akan Alami Nasib Seperti Ini?
Selasa 07-01-2025,12:01 WIB
3 Petinggi PT Waskita Karya dan Rekanan Hadapi Dakwaan Korupsi Proyek LRT Sumsel di PN Palembang
Selasa 07-01-2025,11:47 WIB