Gunung Ruang 'Meraung' Kembali, Pakar Vulkanologi Ungkap Dampak Bagi Kehidupan Manusia
Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati Gunung Ruang yang saat ini tengah 'Meraung' aktif kembali.--
SUMEKS.CO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dikabarkan telah mengeluarkan pengumuman kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Ruang yang saat ini tengah 'Meraung' aktif kembali.
Masyarakat disekitar Gunung Ruang yang terletak di Pulau Tagulandang Provinsi Sulawesi Utara, diminta untuk menjauh dalam radius 6 km dari kaki gunung.
Dirangkum dari berbagai sumber Kamis 18 April 2024, saat ini status Gunung Ruang telah meningkat ke level 1V atau dalam status awas menyusul telah terjadi erupsi dan mengeluarkan lahar panas dari dalam gunung berkali-kali.
Ketua tim pengamatan gunung api, Heruningtyas membeberkan erupsi Gunung Ruang telah beberapa kali terjadi dan tercatat dalam sejarah pertama kali terjadi pada tahun 1808.
BACA JUGA:Jepang Antisipasi Tsunami Letusan Gunung Ruang, Dikhawatirkan Ombak Besar Capai Okinawa
Menurutnya, bahaya utama dari erupsi Gunung Raung hampir sama dengan gunung merapi aktif lainnya berupa awan panas disusul dengan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau.
Namun bahaya akan lahar panas, kata Heruningtyas hanya terbatas di Pulau Tagulandang tempat Gunung Ruang meletus.
Sedangkan, lanjutnya bahaya terhadap pulau yang berdekatan dengan pulaunya berupa jatuhan batu seperti bom vulkanik, lapili hingga abu yang mungkin masih panas tertiup angin.
"Dan ini yang salah satu bahaya yang cukup berdampak bagi kehidupan manusia adalah adanya lontaran batu pijar yang sangat mengancam dan ini jatuhan bom atau vulkanik tidak hanya terjadi di area pulau gunung ruang tetapi juga terjadi di sebagian barat pulau tagulandang atau pulau di seberang gunung ruang," ungkapnya dikutip dari berbagai sumber.
BACA JUGA:Letusan Gunung Ruang Disertai Kilat dan Petir, Warga Pulau Ruang Alami Hujan Batu Sangat Mencekam
BACA JUGA:Gunung Ruang di Sulut Meletus, Hingga Berpotensi Tsunami, Warga Terpaksa Diungsikan
Lebih lanjut dikatakannya, keputusan dengan menaikkan status level dari siaga menjadi awas sudah sangat tepat mengingat adanya dampak potensi tsunami yang bakal terjadi.
"Khususnya apabila material dari dalam perut Gunung Ruang tersebut jatuh kedalaman laut," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: