Ikut Hadiri Rakernis Humas di Bali, Polda Sumatera Selatan Siap Amankan Tahapan Pemilu 2024

 Ikut Hadiri Rakernis Humas di Bali, Polda Sumatera Selatan Siap Amankan Tahapan Pemilu 2024

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi (kedua kiri) saat mengikuti rakernis di Bali. Foto: dokumen/sumeks.co--

BALI, SUMEKS.CO - Polri menggelar Rakernis Humas tahun anggaran 2023 dengan tema Humas Polri Presisi siap mengawal tahapan Pemilu 2024 dan mengamankan agenda nasional dan internasional tahun 2023 dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Rakernis Humas seluruh Polda se-Indonesia itu digelar mulai Kamis 2 Maret 2023 di Holiday Inn Bali.

Polda Sumatera Selatan diwakili langsung Kabid Humas, Kombes Pol Supriadi. Dia mengatakan, dengan memperhatikan berbagai isu, karenanya perlu komitmen dari seluruh elemen bangsa. 

"Maka sebagai bentuk perhatian kita terhadap dinamika dan isu nasional yang berkembang, rekernis yang digelar dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.

BACA JUGA:Irjen Pol Toni Harmanto Tegaskan Hal Ini pada Rakernis Fungsi Reserses Narkoba Polda Sumsel

Harapannya, kata Supriadi, kegiatan ini dapat memberikan gambaran yang jelas terkait potensi dan antisipasi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Selain Pemilu 2024 yang menjadi topik hangat, pemerintah lalukan upaya akselerasi transformasi ekonomi di tahun 2023 juga harus patut menjadi sorotan karena membutuhkan laju pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat agar terwujudnya stabilitas suatu negara. 

Namun, perlu diwaspadai beberapa faktor yang berpotensi menghambat dalam mewujudkan upaya tersebut. 

Beberapa faktor tersebut antara lain adalah potensi stagflasi yang disebabkan oleh lonjakan inflasi global akibat supply disruption dan perlambatan perekonomian sebagai dampak tensi geopolitik. 

BACA JUGA:Sampaikan Kebijakan Pimpinan Polri, Gelar Rakernis Fungsi Dokkes dan DVI

Faktor lain adalah potensi krisis utang global akibat meningkatnya cost of fund dengan adanya kenaikan suku bunga yang berpotensi mengakibatkan arus modal keluar dari negara berkembang. 

Di sisi lain, potensi stagflasi diperkirakan akan menyebabkan harga komoditas termoderasi.

Melalui kebijakan fiskal tahun 2023, Pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya untuk mengakselerasi agenda reformasi struktural pascapandemi dan penguatan sisi supply untuk meningkatkan produktivitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: