Banner Pemprov
Pemkot Baru

Cegah Stunting di Desa Penyandingan OKU, Tekankan Peran Keluarga

Cegah Stunting di Desa Penyandingan OKU, Tekankan Peran Keluarga

Tegaskan Pentingnya Peran Keluarga dalam Cegah Stunting di Desa Penyandingan OKU.--

SUMEKS.CO – Bertempat di Desa Penyandingan, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Mitra kerja anggota komisi IX Irma Suryani SE MM menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi bertema “Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra kerja".

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari BKKBN Kota/Kabupaten OKU, BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, serta anggota Komisi IX DPR RI dan masyarakat setempat. 

Dalam sambutannya, Nora Elentius, S.KM., M.KM., Penata KKB Ahli Muda dari BKKBN Kabupaten OKU, menjelaskan bahwa peran BKKBN kini jauh lebih luas dari sekadar mengurusi program Keluarga Berencana (KB) atau alat kontrasepsi.

“BKKBN hadir dari awal perencanaan kehamilan hingga mendampingi pasangan suami istri menjadi orang tua yang berdaya. Kita memberikan edukasi bagaimana menghadapi masa kehamilan, mendidik anak, hingga menciptakan rumah tangga yang berkualitas,” ujar Nora.

BACA JUGA:Irma Suryani Sosialisasikan Program KB dan Pencegahan Stunting di Desa Marta Jaya

BACA JUGA:Pencegahan Stunting di OKU Selatan

Dia menegaskan, BKKBN saat ini fokus pada pembentukan keluarga berdaya — keluarga yang mampu mengelola kehidupan dengan baik, mendidik anak secara optimal, dan memiliki pemahaman tentang pentingnya gizi serta pola asuh. Dalam konteks pencegahan stunting, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan berupa nutrisi dan susu untuk balita.

Sementara itu, Yuniarti, SE., M.Ec., Ketua Tim Kerja Pengendalian Penduduk BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, menyoroti pentingnya pembangunan keluarga berkualitas sebagai langkah strategis untuk memutus rantai stunting.

“Keluarga berkualitas adalah keluarga yang mampu menciptakan generasi sehat, cerdas, dan sejahtera. Salah satu indikatornya adalah bebas dari stunting,” jelas Yuniarti.

Di mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten OKU sempat mengalami penurunan signifikan dari tahun 2021 ke 2023. Pada 2021, angka stunting berada di angka 31 persen, menurun menjadi 19 persen pada 2022, dan 15 persen di tahun 2023. Namun, sayangnya pada 2024 mengalami kenaikan kembali menjadi 22 persen.

BACA JUGA:Warga Desa Kemu Diberikan Pemahaman Soal Pencegahan Stunting

BACA JUGA:BKKBN dan Irma Suryani Gelar Kampanye KB dan Pencegahan Stunting di PALI

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) — mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Di masa ini otak anak tumbuh hingga 80 persen. Jika gizi dan pola asuh terabaikan, risikonya sangat tinggi,” tambahnya.

Acara ini juga semakin semarak dengan kehadiran Irma Suryani, SE., MM., anggota Komisi IX DPR RI yang dikenal aktif dalam mengawal isu-isu kesehatan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: