CEK, Begini Persiapan Jelang Balap Motor Bergengsi Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025

Pengecatan ulang Sirkuit Mandalika dengan cat impor Italia & peran marshal lokal jadi sorotan jelang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025.--
Mandalika, SUMEKS.CO- Menjelang ajang balap motor paling bergengsi dunia, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang akan digelar pada 3–5 Oktober 2025, Sirkuit Mandalika terus melakukan berbagai persiapan intensif.
Fokus utama tahun ini Sirkuit Mandalika adalah perawatan lintasan balap, termasuk pengecatan ulang marka dan tepi lintasan yang permukaannya mulai mengelupas.
Langkah ini diambil demi menjamin kenyamanan sekaligus keselamatan pembalap MotoGP di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut.
Pengecatan Ulang Sebagai Bagian dari Homologasi FIM Grade A. Pengecatan marka lintasan merupakan syarat dalam pemenuhan standar FIM Grade A Circuit Homologation.
Tidak hanya menyangkut aspek estetika, pengecatan ini juga berkaitan langsung dengan safety dan fairness bagi seluruh pembalap.
Sirkuit Mandalika terus berbenah. Perawatan lintasan & pengecatan ulang jadi prioritas demi keselamatan MotoGP Indonesia 2025.--
BACA JUGA:Waw, Jorge Martin Meraih Kemenangan Gemilang di MotoGP Mandalika 2024, Kokoh di Puncak Klasemen
BACA JUGA:Drama Seru di Sprint Race MotoGP Mandalika 2024 dan Pengamanan Super Ketat
Proses ini mencakup pengecatan kerb, batas jalan, hingga rambu-rambu visual yang ada di sekitar lintasan.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria bersama VP Motorsport MGPA Donny Maharjono, serta Manajer Motorsport MGPA Denny Pribadi meninjau langsung kegiatan pengecatan yang dilakukan para marshal pada Minggu 7 September 2025.
Pengecatan 100 persen Dilakukan oleh Anak Bangsa. Salah satu hal yang mendapat apresiasi besar adalah keterlibatan penuh tenaga kerja lokal.
Seluruh proses pengecatan Sirkuit Mandalika kini ditangani oleh marshal dan tenaga teknis asal Nusa Tenggara Barat, tanpa campur tangan tenaga asing.
Pembalap nasional sekaligus duta motorsport Indonesia, Rifat Sungkar, menilai hal ini sebagai pencapaian penting.
“Yang paling mengesankan adalah sekarang sudah dilakukan 100 persen oleh anak-anak Indonesia. Transfer ilmu selama beberapa tahun pelaksanaan MotoGP ternyata benar-benar bermanfaat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: