Heboh Limbah Asap Pabrik di Perbatasan Banyuasin, Warga Keluhkan Pencemaran Lingkungan

Heboh Limbah Asap Pabrik di Perbatasan Banyuasin, Warga Keluhkan Pencemaran Lingkungan--
BACA JUGA:DPO Kejari Muara Enim Kasus Pencurian Limbah Besi Proyek PLTU Sumsel Ditangkap Tim Tabur di Sulteng
Bayangan ancaman penyakit pernapasan, iritasi kulit, hingga pencemaran lingkungan semakin memperparah keresahan masyarakat.
"Bagaimana kesehatan masyarakat setempat, terutama anak-anak...?" demikian bunyi salah satu tulisan dalam unggahan video yang mempertegas kekhawatiran warga.
Dalam keluhannya, warga meminta aparat pemerintah mulai dari Lurah, Camat, hingga dinas terkait untuk segera turun tangan.
Mereka berharap ada tindak tegas dan langkah cepat agar permasalahan polusi asap pabrik tidak terus berlarut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi baik dari pihak perusahaan maupun dinas lingkungan hidup setempat mengenai penyebab pasti serta tindak lanjut dari laporan warga tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat Banyuasin terhadap aktivitas industri yang berdampingan dengan pemukiman warga.
Selama ini, kawasan perbatasan memang kerap menjadi lokasi beroperasinya sejumlah pabrik besar, mulai dari pengolahan kelapa sawit hingga industri berbahan bakar padat.
Jika tidak ada pengawasan ketat, potensi pencemaran udara hingga limbah residu sangat mungkin terus terjadi.
Publik kini menanti langkah konkret pemerintah daerah. Apakah akan segera dilakukan investigasi mendalam untuk memastikan sumber polusi, serta memberi sanksi tegas kepada perusahaan yang terbukti lalai dalam mengelola limbah?
Ataukah masalah ini akan kembali tenggelam seperti kasus-kasus sebelumnya?
Yang jelas, suara warga sudah menggema di media sosial. Mereka berharap keresahan tidak hanya berhenti pada unggahan viral, tetapi benar-benar mendapat perhatian serius demi menjaga kesehatan lingkungan dan keselamatan masyarakat Banyuasin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: