Pemerintah Tegas, Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI Dinilai Provokatif

Pemerintah Tegas, Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI Dinilai Provokatif

Menko Polhukam minta masyarakat tidak memprovokasi dengan simbol fiktif seperti bendera One Piece yang dinilai mencederai kehormatan Bendera Merah Putih.--

BACA JUGA:Pengesahan Koperasi Merah Putih di Bangka Belitung Capai 96 Persen, Target 100 Persen Sebelum 30 Juni 2025

 Komunitas One Piece menyebut aksi yang mereka galakkan  ini sebagai bentuk "simbol kebebasan sipil."

"Ini fenomena menarik. Bendera One Piece menjadi simbol bahwa kita mencintai negeri ini, tapi tidak sepenuhnya setuju dengan sistem yang ada," katanya.

Di Padang bendera One Piece di pasang  di salah satu lokasi wisata.

Bendera tersebut mewakili semangat melawan ketidakadilan, bukan bentuk penghinaan terhadap negara.

One Piece: Simbol Budaya Populer yang Sarat Makna

Ya. Bendera Jolly Roger, yang menampilkan tengkorak tersenyum dengan topi jerami kuning, merupakan ikon dari kelompok bajak laut Topi Jerami yang dipimpin tokoh utama Monkey D. Luffy dalam manga One Piece karya Eiichiro Oda. 

Dalam cerita, bendera ini menandakan kebebasan, keberanian, serta solidaritas antaranggota kru.

Namun dalam konteks nasionalisme, pemerintah mengingatkan bahwa simbol budaya populer, betapapun kuatnya maknanya bagi komunitas tertentu, tidak bisa menggantikan atau disejajarkan dengan simbol negara seperti Bendera Merah Putih.

Seruan Menko Polhukam: Hormati Simbol dan Jasa Pahlawan

Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80, pemerintah menyerukan seluruh masyarakat untuk merayakan hari bersejarah, dengan semangat persatuan dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

"Dalam momentum HUT ke-80 ini, mari kita hargai dan hormati jasa para pahlawan dengan tidak merendahkan Bendera Merah Putih yang telah menjadi simbol dan identitas negara," pungkas Budi Gunawan.

Pemerintah berharap seluruh elemen masyarakat dapat menggunakan media sosial dan ruang publik secara bijak, tanpa menyebarkan provokasi atau narasi yang dapat menyesatkan publik, terutama generasi muda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait