Cuaca Kering Dominasi Sumsel, Waspada Potensi Karhutla dan Kekeringan Meningkat

Cuaca Kering Dominasi Sumsel, Waspada Potensi Karhutla dan Kekeringan Meningkat

Tampak kebakaran lahan di wilayah Talangkelapa kemarin malam--

BACA JUGA:Kebakaran Lahan di Desa Permata Baru Ogan Ilir, Tim Gabungan Sigap Padamkan Api

BACA JUGA:Patroli Terpadu Cegah Karhutla Polsek Muara Kuang Ogan Ilir, Tak Temukan Titik Api di Lokasi Rawan Kebakaran

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan mengingatkan bahwa cuaca ekstrem masih mungkin terjadi, termasuk hujan deras tiba-tiba, angin kencang, dan potensi puting beliung, sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada.

Sebagai bagian dari upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, RRI Palembang menggelar Dialog Interaktif bertema “Kemarau Basah, Hutan Masih Terbakar: Ada Apa?” pada hari Rabu, 23 Juli 2025 pukul 08.00 WIB.

Acara ini disiarkan langsung di Pro 1 RRI Palembang FM 92,4 MHz dan melalui Live - YouTube @pro1rripalembang.

Dialog menghadirkan dua narasumber utama:Nandang Pangaribowo, S.Kom, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan

Candra Irfansyah, Kepala Seksi Wilayah III Palembang Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhut) Wilayah Sumatera

Dialog ini dipandu oleh host RRI Palembang, Ibu Thata, dan membahas secara mendalam fenomena musim kemarau 2025 yang diawali oleh fase kemarau basah, namun berlanjut dengan tren penurunan curah hujan. 

Fenomena ini memicu berbagai pertanyaan, terutama terkait mengapa kebakaran hutan masih tetap terjadi di tengah sisa-sisa hujan awal Juli.

Para narasumber juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang berdampak langsung pada lingkungan dan kehidupan sosial ekonomi warga.

BACA JUGA:SIAP-SIAP 29 Juli, Menko Polkam Akan Tinjau Karhutla, Program Gizi dan Ketahanan Pangan di Sumsel

BACA JUGA:Gugatan KLH Dikabulkan, PT Banyu Kahuripan Dihukum Bayar Ganti Rugi Dampak Karhutla di Muba Rp282 Miliar

Dengan 79% wilayah Sumatera Selatan telah memasuki musim kemarau, risiko bencana seperti Karhutla dan kekeringan menjadi perhatian serius.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dan lahan gambut.

 Semua pihak diimbau untuk tidak lengah meskipun awal musim kemarau sempat diawali dengan curah hujan yang relatif tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: