Menguak Misteri Kembang Tujuh Rupa Saat Membersihkan Pusaka di Malam 1 Suro, Waspada Sarat Energi Gaib

Menguak Misteri Kembang Tujuh Rupa Saat Membersihkan Pusaka di Malam 1 Suro, Waspada Sarat Energi Gaib

Ritual Mistis Jamasan Pusaka: Menguak Energi Gaib dan Pembersihan Diri di Bulan Suro--

Ritual jamasan, atau mencuci pusaka ini dipercaya mampu meluruhkan energi negatif yang menempel sepanjang tahun.

Kembang tujuh rupa, yang masing-masing memiliki makna mistis, selalu digunakan dalam prosesi jasaman (mencuci pusaka) ini:

Melati: lambang kesucian dan ketulusan.

Cempaka Putih (Kantil): penghubung dengan dunia spiritual.

Mawar Merah: simbol keberanian.

Mawar Putih: kedamaian dan keikhlasan.

Sedap Malam: penyejuk hati dan pikiran.

Kenanga: keharuman dan nama baik.

Melati Gambir: keteguhan dan ketabahan.

Setelah dicuci, pusaka dikeringkan lalu diolesi warangan, cairan dari arsenik untuk mencegah karat.

Terakhir, permukaan pusaka dibalur minyak kelapa dan minyak cendana agar tetap awet, harum, dan dipercaya semakin kuat daya tuahnya.

BACA JUGA:Malam 1 Suro, Larangan dan Mitos, Mulai dari Berisik Hingga Keluarnya Makhluk Halus

BACA JUGA:Malam 1 Suro, Larangan dan Mitos, Mulai dari Berisik Hingga Keluarnya Makhluk Halus

Jamasan di Tatar Galuh, Ciamis: Aura Mistis di Balik Waktu Kliwon. Tak hanya di Madura, di Tatar Galuh, Ciamis, Jawa Barat, tradisi jamasan pusaka juga rutin digelar. 

Benda pusaka seperti keris, tombak, hingga kujang dibersihkan dengan penuh kehati-hatian, bukan hanya membersihkan secara fisik, tetapi juga memelihara spiritualitas, menghormati leluhur, dan menjaga nilai-nilai budaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: