GEGER Pidato Perdana Khamenei Sejak Gencatan Senjata, Klaim Kemenangan Iran atas Israel dan AS

"Namun, inti dari semua itu adalah mereka ingin Iran bertekuk lutut. Tetapi saya tegaskan, ini tidak akan pernah terjadi,” ujarnya dengan nada tinggi.

Dalam pidatonya, Khamenei juga menyampaikan apresiasi atas persatuan rakyat Iran di tengah konflik.

Ia memuji sikap masyarakat Iran yang tetap bersatu mendukung angkatan bersenjata dan pemerintah.

“Selama 12 hari peperangan, warga Iran yang berjumlah hampir 90 juta jiwa berdiri bersama, satu suara, tanpa perpecahan. Mereka menunjukkan keteguhan hati, kebesaran jiwa, dan karakter luar biasa,” kata Khamenei.

Menurutnya, solidaritas nasional Iran adalah kunci utama yang membuat Iran mampu menghadapi tekanan militer dan politik dari Israel maupun Amerika.

BACA JUGA:Israel Serang Teheran, Sasaran Markas Basij, Penjara Evin dan Jam Penghancuran Israel

BACA JUGA:Fasilitas Nuklir Iran Aman Meski Diserang, Israel Tetap Tuduh Kembangkan Senjata

Khamenei juga memberikan peringatan keras kepada Israel dan Amerika Serikat agar tidak mencoba melakukan agresi lagi terhadap Iran.

Ia menegaskan bahwa setiap bentuk serangan ke Iran akan dibalas dengan tindakan tegas yang berdampak besar.

“Jika ada agresi lagi, biayanya akan sangat mahal bagi pihak musuh. Republik Islam Iran siap, dan kami telah membuktikan bahwa kami mampu membalas di waktu dan tempat yang kami tentukan,” kata Khamenei.

Selain itu, ia juga mengungkap bahwa Iran telah menerima informasi intelijen terkait rencana Israel untuk melancarkan aksi teror di wilayah Amerika Serikat, lalu menyalahkan Iran sebagai dalih memicu perang besar.

Namun, menurutnya, rencana tersebut berhasil digagalkan berkat kerja sama intelijen dengan negara sahabat.

Pidato Khamenei yang disiarkan secara luas ini tidak hanya menjadi pernyataan kemenangan.

Tetapi juga sinyal kepada dunia bahwa Iran tetap teguh di bawah tekanan internasional.

Dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, termasuk keterlibatan militer Amerika, Israel, dan Iran, situasi geopolitik kawasan diperkirakan tetap panas dalam beberapa bulan ke depan.

Sumber: