KBRI Tetapkan Status Siaga 1 bagi WNI di Iran, Pemerintah Siapkan Evakuasi Darurat

Namun, sejumlah insiden telah menimpa WNI, terutama keterlambatan atau pembatalan penerbangan, akibat penutupan wilayah udara dan gangguan logistik.

BACA JUGA:Presenter TV Iran Sahar Emami Tetap Mengudara Meski Kantornya Dihantam Bom Zionis

BACA JUGA:Konflik Israel - Iran Kian Membara, Mendakak Presiden AS Donald Trump Keluarkan Ultimatum Keras

Kasus Evakuasi WNI: Jalur Darat Jadi Alternatif. Beberapa kasus evakuasi telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir:

42 WNI peziarah di Yerusalem sempat tertahan karena penutupan Bandara Ben Gurion. Mereka berhasil dievakuasi ke Yordania melalui jalur darat dengan bantuan KBRI Amman dan telah dipulangkan ke Indonesia.

2 peziarah asal Indonesia di Kota Qom, Iran, semula dijadwalkan pulang melalui Bandara Internasional Teheran, tetapi karena ditutup, mereka dievakuasi melalui darat ke Pakistan.

8 jemaah haji asal Indonesia yang berdomisili di Inggris dilaporkan sempat tertahan di Amman, namun kini telah kembali ke tempat tinggal mereka.

Pemerintah Aktifkan Rencana Kontingensi. Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa seluruh langkah antisipatif telah disiapkan sejak jauh hari.

KBRI Teheran disebut telah menyusun rencana kontingensi yang mencakup mekanisme evakuasi, titik kumpul, serta prosedur pelaporan dan registrasi ulang WNI.

“Kami sudah mengaktifkan semua protokol darurat. Apabila situasi memburuk, kita akan mulai proses evakuasi massal dengan dukungan kementerian dan lembaga di dalam negeri,” ujar Judha.

Pihak KBRI juga menggelar pertemuan daring (town hall meeting) dengan komunitas WNI di Iran untuk memberikan pembaruan situasi, menjawab pertanyaan, dan menjelaskan langkah evakuasi bila kondisi semakin tidak kondusif.

BACA JUGA:Warga Jepang Tiduran di Sepanjang Trotoar Jalan, Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kemenlu Tokyo

BACA JUGA:Serangan Rudal Iran Gelombang ke-9, Picu Kebakaran Hebat di Haifa Israel, Bagaimana Sikap Arab Saudi?

Kemenlu juga memperingatkan WNI yang akan atau sedang transit di wilayah udara Timur Tengah agar lebih waspada. 

Diharapkan seluruh WNI:

Sumber: