Sosok Pilot dan Kru Air India yang Jatuh Tewaskan 241 Penumpang, Tim Investigasi Fokus Penyelidikan Ini

 Sosok Pilot dan Kru Air India yang Jatuh Tewaskan 241 Penumpang, Tim Investigasi Fokus Penyelidikan Ini

Tampak Vishwas Kumar Ramesh: Penyintas di Kursi 11A penumpang Air India yang selamat, diantara penumpang dan pilot yang tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat--

Greg Feith, mantan penyelidik senior keselamatan udara NTSB dan veteran dalam menangani berbagai kecelakaan pesawat Air India yang besar, mengungkapkan sejumlah temuan awal berdasarkan rekaman video insiden tersebut. 

Menurut Feith, fokus utama penyelidikan saat ini melibatkan kemungkinan kesalahan konfigurasi flap, kinerja mesin, serta sistem hidrolik dan listrik pesawat Air India.

Dari video amatir yang merekam detik-detik kecelakaan, Feith mencatat bahwa posisi flap tampak tidak sesuai dengan konfigurasi normal saat lepas landas. 

Flap yang tidak dikeluarkan dengan benar dapat mengakibatkan pesawat gagal menghasilkan daya angkat yang cukup pada kecepatan rendah  kondisi yang sangat krusial saat fase takeoff.

BACA JUGA:Viral Pak Tua Berdoa Kirim Video Untuk Istri Saat Detik-detik Pesawat Azerbaijan Jatuh, Selamatkah Dia?

BACA JUGA:Tak Kebagian Tiket Pesawat Lawatan ke Malaysia, Ajudan Dijemput Langsung Presiden Prabowo di Bengkulu

“Saat pesawat berat, rendah, dan lambat, ia sangat tergantung pada daya angkat tambahan dari flap. Jika flap tidak berada dalam posisi yang tepat, bahkan dengan mesin berfungsi, pesawat Air India  bisa kehilangan daya angkat dan ‘turun’ ke tanah,” jelas Feith.

Ketinggian 600 Kaki dan Posisi Roda Pendarat Jadi Pertanyaan?

Salah satu hal mencurigakan lainnya adalah bahwa roda pendarat belum ditarik saat pesawat mencapai ketinggian sekitar 600 kaki padahal biasanya roda sudah dinaikkan pada fase ini. 

Hal ini menimbulkan dugaan adanya gangguan pada sistem hidrolik atau masalah lain yang menyita perhatian kru kokpit.

“Roda pendarat dioperasikan secara hidrolik dan flap secara elektrik. Fakta bahwa keduanya tidak berada dalam posisi yang tepat bisa mengindikasikan adanya masalah sistemik atau keputusan kru dalam menghadapi kondisi darurat,” kata Feith.

Apakah Mesin Air India Tidak Menghasilkan Daya Dorong yang Cukup?

Feith juga menyoroti kemungkinan bahwa mesin tidak menghasilkan daya dorong (thrust) yang optimal  faktor yang dapat diperburuk oleh suhu tinggi dan bobot pesawat Air India yang berat karena membawa 242 penumpang serta muatan bahan bakar penuh.

“Jika kru tidak menghitung efek suhu tinggi dengan benar, atau jika pengaturan thrust tidak sesuai, maka mesin bisa gagal menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk mempertahankan ketinggian,” tambahnya.

Apa Saja yang Akan Diselidiki?

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: