Dirjen Haji Minta Maaf, Ini Penjelasan Tentang Jemaah Haji Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina

Tampak ribuan jemaah haji jalan kaki dari Muzdalifah ke Mina--
Makkah, sumeks.co- Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Dr. Hilman Latief, memberikan penjelasan komprehensif mengenai kendala yang dihadapi oleh jemaah haji Indonesia dalam proses pergerakan dari Muzdalifah ke Mina pada malam 10 Zulhijah.
Dalam keterangan resminya di Makkah, Hilman menyampaikan bahwa situasi yang terjadi di lapangan menyebabkan sebagian jemaah harus berjalan kaki sejauh 3 hingga 4 kilomete dari Muzdalifah ke Minar, padahal rencana awal adalah jemaah haji ini diangkut menggunakan bus.
Menurut Hilman, kepadatan arus lalulintas luar biasa yang terjadi pada malam itu menjadi penyebab utama lambatnya pergerakan bus dari Muzdalifah ke Mina.
Ribuan armada bus yang telah dijadwalkan mengalami antrean panjang, ditambah dengan banyaknya jemaah dari berbagai negara yang juga memilih berjalan kaki dari MUzdalifah ke lokasi Mina, menambah kemacetan dan memperlambat lalu lintas.
"Pada malam itu hingga menjelang subuh, kondisi lalu lintas sangat padat. Ribuan armada bus yang antre, dan banyak jemaah yang juga jalan kaki, membuat pergerakan menuju Mina menjadi sangat lambat," jelas Hilman.
BACA JUGA:Seluruh Jemaah Haji Indonesia sudah Meninggalkan Muzdalifah
BACA JUGA:Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bergerak ke Muzdalifah dan Mina Jalani Rangkaian Puncak Haji
Meski para petugas haji Indonesia sudah berupaya keras untuk menahan jemaah agar tetap tinggal di Muzdalifah sampai bus datang, tekanan psikologis karena lama menunggu, kelelahan, serta kekhawatiran tertinggal dari rombongan membuat banyak jemaah akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki menuju Mina.
"Kami dari petugas haji berupaya menahan jemaah agar tidak jalan kaki dari Muzdalifah, khususnya lansia dan penyandang disabilitas. Tapi karena kondisi saat itu tidak memungkinkan, banyak yang memutuskan untuk berjalan kaki. Ini tentu menjadi catatan penting bagi kita semua," ujar Hilman.
Dalam menghadapi situasi tersebut, Kemenag dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait di Arab Saudi, termasuk Kementerian Haji dan Umrah serta perusahaan layanan transportasi.
Jadual evakuasi dari Muzdalifah ke Mina semula direncanakan selesai pukul 09.00 waktu setempat, namun karena kondisi yang padat, proses ini baru rampung pada pukul 09.40.
"Kami terus melakukan koordinasi dan mitigasi di lapangan. Alhamdulillah, tidak ada jemaah yang tertinggal di Muzdalifah setelah pukul 09.40. Proses ini terlambat sekitar 40 menit dari jadwal, tapi kami bersyukur semua jemaah akhirnya berhasil diberangkatkan," tambahnya.
Setelah jemaah sampai di Mina, PPIH fokus pada proses normalisasi dan pengaturan tempat tinggal jemaah di tenda-tenda yang telah disiapkan.
BACA JUGA:Jemaah Haji Mabit di Muzdalifah Setelah Wukuf di Arafah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: