INOVASI AI Jadi Pilar Sekolah Masa Depan, Pusdatin Dorong Kolaborasi Digital

Kolaborasi Kemendikdasmen dan Sektor Swasta Dorong AI untuk Sekolah Masa Depan--
SUMEKS.CO- Demi mewujudkan pendidikan masa depan yang cerdas, adaptif, dan berbasis teknologi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) kembali menyelenggarakan Collaborative Digital Transformation Talks (CDT Talks) ke-2 dengan tajuk “AI untuk Sekolah Masa Depan: Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Sekolah dengan Kecerdasan Buatan”.
Acara ini berlangsung secara luring di Ruang Inovasi Gedung Graha Tama Pusdatin dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Rumah Pendidikan.
Sebanyak 316 peserta dari berbagai latar belakang mengikuti kegiatan ini secara hybrid pada Senin 26 Mei 2025, yang terdiri dari guru, pemangku kebijakan, praktisi teknologi, hingga komunitas pendidikan.
CDT Talks adalah forum tematik rutin yang digagas Pusdatin untuk mempertemukan pemangku kepentingan pendidikan guna membahas isu-isu mutakhir seputar transformasi digital.
BACA JUGA:iPad Mini A17 Pro Menawarkan Performa Tinggi dan Disupport Fitur Apple Intelligence
BACA JUGA:Samsung Galaxy A16 Kids Edition, Ponsel dengan Fitur Keamanan untuk Anak
Dengan semangat “Connecting Ideas, Empowering Digital Education,” forum ini mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mendesain masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Pusdatin Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, dalam paparannya menegaskan bahwa pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) akan menjadi langkah strategis dalam mentransformasi dunia pendidikan.
Namun demikian, ia menggarisbawahi bahwa AI yang efektif harus ditopang oleh ekosistem data yang solid.
“AI is nothing without the data. Maka dari itu, pembangunan ekosistem satu data pendidikan yang andal menjadi fondasi utama dalam mendorong kebijakan berbasis data,” jelas Yudhistira.
Ia menambahkan bahwa Pusdatin tengah membangun pusat analitik pendidikan nasional yang akan memfasilitasi pengambilan kebijakan berbasis data (data-driven policy).
Selain itu, Pusdatin juga mendorong terbentuknya ruang inovatif seperti CDT Lab yang dapat menjadi tempat kolaboratif bagi guru, mitra, dan startup untuk menguji coba teknologi pendidikan secara tepat guna.
“Kita tidak boleh hanya menjadi pengguna AI. Kita juga harus menjadi pencipta teknologi yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan pendidikan Indonesia,” tegas Yudhistira.
Ingat Teknologi Sebagai Mitra, AI Bukan Pengganti Guru
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: