Fakultas Kedokteran Buka di Indonesia Timur Saja, Dokter Umum Sudah Terlalu Banyak

“Cuan, cuan, cuan,” timpal @CisaukCisadane.

“Prinsip ekonomi makin banyak tersedia barang dan akan semakin murah harganya,” simpul akun @harapanbaru.

Komentar ini dibenarkan @dr.Fahmy: “iya benar semoga ada ujungnya atau titk Jenuh”, simpulnya.

“Sependapat dr fahmy,” komentar @HARIPROKLAMASI**.

BACA JUGA:Teh Novi Murka, Rifin Dengdeng Ngotot Mau Pasang Implan Silikon Lagi Pasca Dibersihkan Dokter

BACA JUGA:Dokter Fahmy Curhat Cari Kerja di Klinik 24 Jam Susah, Bahkan Sesama Dokter Harus Rebutan 

“Betul Pak Dr. Fahmi, semoga penyumbangan aspirasi didenger oleh Menkes dan Men Pendidikan,” harap @danang.

“Semoga mereka melek dan mengakui,” harap @dr.Fahmy_indrawan.

“Pendidikan Dokter, sudah menjadi bisnis pendidikan,” tegas @berebere.

“Betul dok, jumlah dokter terlalu banyak,” sebut @AndiGoenawan.

BACA JUGA:Teh Novi Murka, Rifin Dengdeng Ngotot Mau Pasang Implan Silikon Lagi Pasca Dibersihkan Dokter

BACA JUGA:Dokter Fahmy Curhat Cari Kerja di Klinik 24 Jam Susah, Bahkan Sesama Dokter Harus Rebutan 

“Dokter umum di indonesia barat bukan lagi tingkat kecamatan, tapi sudah ada dokter di tingkat desa yang bersaing dengan bidan desa,” ungkap @Keluarga K3C1L.

“Bukan lulusan FK aja pak yg banyak saingannya, ekonomi, hukum dll sama kok banyak juga, ya kata semua harus bersaing, dan terus upgrade diri, intinya jangan banyak ngeluh & apa2 nyalahin pemerintah, Diri kt ya tanggung jawab sendiri, Dimana yang bagus, disitulah yang maju. Banyak2 bersyukur. Kerja keras, gak akan membohongi hasil,” nasihat @Salim family.

“Bukan dokter yg salah tapi pemerintah yg membuat daya beli hancur hingga rakyat tidak mampu ke dokter dan berobat mau yg gratis dan bpjs karena buat makan saja susah sekarang,” urai @Aswir.

Sumber: