Presiden Prabowo Desak Israel Akui Palestina dalam Pertemuan dengan Presiden Prancis Macron

Di Hadapan Macron, Prabowo Desak Akhiri Kekerasan dan Akui Palestina, Tampak keduanya saat menuju Borobudur.--
“Prancis akan terus mendesak segera diberlakukannya penghentian kegiatan bersenjata di Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh,” kata Prabowo, mengutip pernyataan Macron.
Sementara itu, duka mendalam menyelimuti dunia internasional menyusul pernyataan menyayat hati dari Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour.
BACA JUGA:MUI: Lanjutkan Seruan Paus Fransiskus, Hentikan Derita Gaza
BACA JUGA:Tak Setuju Usulan Presiden Evakuasi 1000 Warga Gaza ke Indonesia, Ketua MUI Singgung Beberapa Alasan
Dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB, Mansour tak mampu menahan tangis ketika mengungkapkan bahwa lebih dari 1.300 anak-anak Gaza telah menjadi korban pembantaian sejak pelanggaran gencatan senjata oleh Israel pada Maret 2025.
“Sejak Israel melanggar gencatan senjata pada Maret, lebih dari 1.300 anak terbunuh dan sekitar 4.000 terluka. Mereka adalah anak-anak. Ini adalah pembantaian barbar. Anak-anak!” seru Mansour dengan suara bergetar.
Ia juga menggambarkan kondisi mengenaskan di lapangan, di mana ribuan anak Palestina mengalami kelaparan akut.
Sementara para ibu hanya bisa menangisi jasad anak mereka yang tak lagi bernyawa.
“Gambar para ibu mendekap jasad anaknya yang tidak bergerak, mengelus rambut anak-anaknya, bicara pada mereka, meminta maaf pada mereka. Ini tidak tertahankan, siapa yang tahan?” lanjutnya sambil menangis.
Akademisi Israel Pun Mulai Bersuara
Dalam perkembangan mengejutkan dari dalam Israel sendiri, lebih dari 1.200 akademisi Israel menandatangani surat terbuka yang menyerukan penghentian segera perang di Gaza.
Surat ini ditujukan kepada para pemimpin institusi pendidikan tinggi di Israel, termasuk Asosiasi Kepala Universitas dan Dewan Perguruan Tinggi Publik.
Kelompok ini, yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari gerakan “Bendera Hitam,” menuntut agar institusi akademik mengambil sikap moral yang tegas terhadap kejahatan yang terjadi.
“Ini adalah daftar mengerikan dari kejahatan perang dan bahkan kejahatan terhadap kemanusiaan, semua karena ulah kita sendiri,” tulis mereka dalam surat tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: