Konflik Gajah-Manusia di Air Sugihan Pemkab OKI dan BKSDA Perkuat Upaya Mitigasi

Konflik Gajah-Manusia di Air Sugihan Pemkab OKI dan BKSDA Perkuat Upaya Mitigasi

Pemkab OKI bersama BKSDA lakukan koordinasi terkait konflik manusia dan gajah di kecamatan Air Sugihan dalam upaya mitigasi. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

Dimana pihaknya mencatat sebanyak 47 kejadian interaksi negatif di Kantong Habitat Gajah (KHG) Air Sugihan selama periode 2020 hingga Maret 2024. Puncak kejadian pada 2022 sebanyak 15 kasus.

Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah pemasangan GPS collar pada kawanan gajah. Langkah ini bertujuan untuk memantau pergerakan gajah secara real-time guna memprediksi potensi konflik

BACA JUGA:Gajah Perang Thailand Lolos ke Semifinal ASEAN Cup 2024 Usai Tumbangkan Singapura 4-2

BACA JUGA:Barang Bukti Cula Badak-Gading Gajah Senilai Rp43,3 Miliar Ditampilkan, Terdakwa Terancam Maksimal Penjara

“Melalui GPS collar, kami bisa mengetahui posisi gajah secara langsung dan melakukan tindakan preventif sebelum terjadi konflik,” jelasnya. 

Pemerintah juga telah merencanakan pembangunan tanggul gajah sepanjang 38 kilometer dan pagar kejut sepanjang 10 kilometer di wilayah yang sering dilalui gajah. 

Ini bertujuan adalah untuk mengurangi interaksi negatif serta melindungi hasil pertanian dan keselamatan warga.

“Pembangunan ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus melindungi masyarakat,” ujar Teguh. 

BACA JUGA:Pelantikan 31 Pejabat Baru Pemasyarakatan Sumsel, Kakanwil Kemenkum Tegaskan Komitmen Pelayanan Publik

BACA JUGA:TPS 001 Lebung Gajah Palembang Nyoblos Ulang Hari Ini, Gegara Pemilih Salah Coblos

Selain pembangunan tanggul fisik, pemerintah bersama masyarakat juga menanam tanaman yang tidak disukai gajah di perbatasan permukiman. Ini disebut sebagai ‘tanggul vegetasi’. 

Dimana tanaman tersebut meliputi kakao, kelengkeng, mangga, manggis, matoa, petai, rambutan, sawo, serai wangi, dan sukun timun.

BKSDA Sumsel juga mendorong pembentukan desa mandiri konflik sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi potensi interaksi dengan gajah.

“Penyadartahuan dan peningkatan kapasitas masyarakat di koridor Sugihan–Simpang Heran terus dilakukan agar mereka mampu melakukan mitigasi secara mandiri,” ucapnya. 

BACA JUGA:Pemungutan Suara Ulang di Desa Gajah Mati OKI Selesai, Paslon HDCU dan Muchendi-Supriyanto Unggul

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: