Mei 1998 Bikin Ketar-Ketir

Mei 1998 Bikin Ketar-Ketir

Dampak Kerusuhan Mei 1998 di Palembang, dan Gedung Sumatera Ekspres saat itu.--

Beberapa hari sebelumnya, para pendemo berhasil merangsek ke dalam gedung DPRD Sumsel. Saat anggota dewan tengah rapat dengan Gubernur Ramli Hasan Basri. Kala itu pula gubernur sempat “terkurung” beberapa di gedung dewan oleh pendemo.

Situasi makin mencekam. Tanggal 18 Mei pendemo berhasil menduduki gedung DPR/MPR. Tanggal 20 Mei, sekitar pukul 11.00, ribuan pendemo marak di kawasan Jl. A Rivai. Terutama di sekitar kantor gubernur.

BACA JUGA:Nada Rhoma Irama dan Dakwah Pesantren

BACA JUGA:UIN Raden Fatah Palembang Menyongsong Era Society 5.0

Saat itu ada isu, mereka akan bergerak ke Jl Jend Sudirman. Lantas ke Jl Kol Barlian dan ke Bandara SMB II. Artinya mereka akan melewati gedung Graha Pena –kantor Sumatera Ekspres, di Jl Kol Barlian, samoing kawasan Hutan Wisata Punti Kayu.

Kami pun ketar-ketir. Khawatir pendemo merangsek. Terlebih Suparno saat itu masih di luar kota. Berbagai upaya kami lakukan agar aman. Termasuk mengantung sejumlah sajadah di pagar halaman kantor. Sampai malam hari isu itu tak terjadi.

Tanggal 21 Mei Soeharto menyatakan mundur. Demo yang tadinya mencekam, berubah menjadi kegirangan. Sebagai ekspresi gembira. Berita dan foto peristiwa-peristiwa itu pun membuat oplah Sumatera Ekspres terus bertambah. 

Demi memantau perkembangan pemberitaan saat itu pula, saya dan beberapa redaktur terpaksa menginap tiga hari di kantor. Sama sekali tak pulang. Padahal saat itu saya belum genap sebulan menikah.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait