Omset Rp1 Juta Sehari Lenyap Imbas Kreativitas Tiktokers Promosikan Jembatan Ampera Dilarang, Soal Parkir

Omset Rp1 Juta Sehari Lenyap Imbas Kreativitas Tiktokers Promosikan Jembatan Ampera Dilarang, Soal Parkir.-Dok.Sumeks.co-
Karena selama melakukan live TikTok, banyak pejalan kaki yang berlalu-lalang, bahkan mereka merasa aman dengan kehadiran komunitas TikTokers Ampera Palembang tersebut.
“Sejak kehadiran kami, tak pernah terdengar ada pejalan kaki yang diganggu atau mengalami aksi kriminalitas di atas Jembatan Ampera. Seperti aksi pemerasan oleh oknum pengamen, jambret, copet bahkan begal pun tak pernah terdengar terjadi di Jembatan Ampera," katanya.
BACA JUGA:Punya Pacar Baru Setelah Putus dari Tiktokers Pekanbaru, Nathalie Holscer Banjir Hujatan
Salah satu alasan komunitas TikTokers Palembang memilih lokasi di Jembatan Ampera, karena bisa menjadi sarana promosi ikon Kota Palembang melalui media sosial. Tak jarang, para penontonnya sangat antusias melihat suasana Jembatan Ampera saat mereka live di sana.
Apalagi bagi para penontonnya yang asli warga Sumsel namun ada di perantauan, mereka sering menonton live TikTokers Palembang hanya untuk melepaskan rindu dengan kampung halamannya.
“Banyak yang senang melihat ikon Palembang, ada juga yang akhirnya tertarik datang ke Palembang, karena melihat live kami dan ingin berkunjung ke Jembatan Ampera di malam hari. Bisa saja kami pindah ke lokasi lain, seperti di Kambang Iwak Park. Tapi itu tidak menunjukkan ikonnya Palembang. Karena orang tahunya, Palembang itu pempek dan Jembatan Ampera,” ucapnya.
Sebelum penertiban dilakukan, diakuinya memang banyak para TikTokers Ampera Palembang yang berdatangan. Padahal di hari biasa, hanya belasan TikTokers yang datang, namun karena di malam minggu, ada sekitar 20-an orang TikTokers Ampera Palembang yang datang bersama rombongannya.
BACA JUGA:Punya Pacar Baru Setelah Putus dari Tiktokers Pekanbaru, Nathalie Holscer Banjir Hujatan
BACA JUGA:Mengaku Indigo, Tiktokers Asal Aceh Ini Ramalkan Salah Satu Capres 2024 Kena Stroke
Bahkan saat itu, mereka sedang menyambut konten kreator dari Lampung dan Jakarta, yang sebelumnya tertarik dengan ikon Jembatan Ampera yang menjadi lokasi live TikTokers Palembang.
“Mereka sengaja datang ke Palembang, ingin mencoba live di atas Jembatan Ampera. Antusias konten kreator dari luar Sumsel begitu tinggi. Karena biasanya, TikTokers lain sering live di lokasi yang tidak ikonik di daerah masing-masing. Tapi sayangnya, jadi pengalaman kurang mengenakkan bagi mereka saat datang ke sini,” katanya.
Dia berharap, pemerintah daerah tidak menghambat ruang kreativitas mereka di Jembatan Ampera. Apalagi mereka sudah sukses mempromosikan salah satu ikonik Kota Palembang ke masyarakat luas di Indonesia.
Keken juga meminta TikTokers Ampera Palembang didukung oleh pemerintah, khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Seperti menyediakan WiFi gratis dan jaringan listrik agar mereka bisa mengisi ulang daya baterai ponsel untuk live TikTok. Lalu, ada juga fasilitas parkir yang aman dan bisa standby hingga dini hari.
“Sampai sekarang masih ada yang live TikTok di atas Jembatan Ampera. Tapi kami masih bingung, mau diparkir di mana kendaraan kami. Semoga dengan kejadian ini, ada solusi dari pemerintah, agar kami bisa berkreativitas tanpa dipandang menganggu kenyamanan publik,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: