Lima Guru Besar UIN Jambi Resmi Dikukuhkan, Ruhiologi Jadi Sorotan, Menjawab Dampak Negatif Internet dan AI

 Dalam orasinya, Prof. Iskandar memaparkan urgensi mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan ruhani ke dalam sistem pendidikan modern.

Menurutnya, Ruhiologi - atau Ruhiology Quotient (RQ) - adalah konsep kecerdasan ruhani yang menyatukan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), spiritual (SQ), dan bahkan kecerdasan buatan (AI). 

Dalam konteks saat ini, di mana teknologi menguasai setiap lini kehidupan, Ruhiologi menjadi tameng penting agar manusia tidak kehilangan arah.

BACA JUGA:6 Guru Besar Baru Dikukuhkan, Unsri Kini Punya 124 Guru Besar, Berpotensi Bertambah di Akhir Tahun 2024

BACA JUGA:Prof Ir Nurly Gofar, MSCE, PhD Resmi Dikukuhkan Jadi Guru Besar, UBD Palembang Kembali Miliki Dosen Profesor

Generasi  makin cerdas secara teknologi, tetapi kehilangan makna hidup. Hoaks, kecanduan gadget, judi online, hingga plagiarisme menjadi penyakit pendidikan.

" Maka kita butuh pendidikan yang membentuk karakter dan jiwa,” ungkap Prof. Iskandar dikutip dari laman UIN STS Jambi.

Ia menegaskan bahwa krisis identitas, spiritualitas, dan lingkungan hidup merupakan buah dari pendidikan yang hanya berfokus pada aspek kognitif.

 Ruhiologi hadir sebagai konsep pembaharuan pendidikan yang menanamkan kesadaran nilai, tanggung jawab sosial, dan kedekatan kepada Tuhan.

Pendidikan Tanpa Ruh = Kehampaan. Pendidikan dengan Ruh = Peradaban.

Dalam orasinya, Prof. Iskandar juga menyampaikan terima kasih mendalam kepada keluarga, guru-guru, dan para rektor UIN STS Jambi yang pernah mendampinginya. Ia juga mengutip tokoh-tokoh nasional yang mendukung gagasan Ruhiologi, seperti:

Prof. H. Fasli Jalal (Rektor YARSI): “Ruhiologi akan menjadi basis baru pendidikan Islam di Indonesia.”

Prof. Amin Abdullah (Filsuf & Anggota BPIP): “Di tengah krisis pendidikan, Ruhiologi memberi arah baru pengembangan pendidikan Islam.”

Prof. Imam Suprayogo (Rektor UIN Maliki): “Ruhiologi adalah lompatan dari neurologi menuju ruhani.”

Kisah Hidup: Dari Sungai Kerinci Menuju Panggung Akademik Dunia

Sumber: