Dari Kaki Gunung Ciremai, Perempuan Tangguh Bangun KWT Berkat Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI

Dari Kaki Gunung Ciremai, Perempuan Tangguh Bangun KWT Berkat Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI

Perjuangan tanpa henti, dari desa kecil di kaki Gunung Ciremai menuju pasar global. Dengan semangat dan dukungan BRI, perempuan tangguh ini memimpin Kelompok Wanita Tani Sri Mandiri, mengubah hidup banyak perempuan dan keluarga di sekitarnya.--

Dengan modal patungan Rp5.000 per bulan dan simpanan pokok Rp20.000, mereka mulai memproduksi berbagai olahan berbasis ubi jalar.

“Saya selalu menekankan kepada teman-teman, ini bukan sekadar usaha, tapi juga cara kita menuntut ilmu dan membantu keluarga,” ungkap Hayanah, yang telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan di desa tersebut.

BACA JUGA:BRI Perluas Akses Keuangan Melalui AgenBRILink, Dorong Inklusi Keuangan dan Ekonomi Kerakyatan

BACA JUGA:On Track! Masuki Tahap Konstruksi, Pabrik Pusri IIIB Palembang Ditargetkan Rampung 2027

Keberhasilan KWT Sri Mandiri semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Jumlah anggota kelompok terus bertambah hingga kini mencapai lebih dari 100 orang.

Mereka tidak hanya mengolah ubi jalar untuk konsumsi lokal, tetapi juga mulai memasarkan produk mereka ke lebih dari 1.400 gerai minimarket di wilayah Cirebon hingga Brebes. Bahkan, mereka sudah memasarkan produk ke toko oleh-oleh dan pelanggan tetap.

Keberhasilan ini tak terlepas dari peran penting yang dimainkan oleh mitra seperti BRI, yang memberikan bantuan modal dan pendampingan.

Pada tahun 2010, Hayanah mendapatkan pinjaman awal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang sangat membantu KWT Sri Mandiri untuk memperbesar usaha mereka. KUR ini digunakan untuk membeli mesin, membangun fasilitas produksi, dan membeli tanah untuk perluasan rumah produksi.

BACA JUGA:BRI Catatkan Kinerja Positif dan Peningkatan Kualitas Aset Hingga Triwulan I/2025

BACA JUGA:Liga Kompas U-14 Powered by BRI 2024/2025, Puncak Kejayaan dan Langkah Awal Menuju Gothia Cup 2025

BRI juga memberikan bantuan peralatan usaha melalui program BRI Peduli pada tahun 2022, yang memungkinkan mereka untuk mengolah tepung dengan kapasitas 40 kilogram. Dengan dukungan tersebut, kapasitas produksi KWT Sri Mandiri semakin meningkat, meskipun tantangan masih ada.

Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah ekspansi KWT Sri Mandiri ke pasar internasional. Produk olahan ubi jalar mereka sudah mulai diekspor ke Malaysia dan Korea.

Meskipun skala ekspor masih terbatas, hal ini menunjukkan potensi besar produk KWT Sri Mandiri di pasar global. Pada saat pandemi COVID-19, pengiriman ke Bali sempat terhenti, namun mereka fokus memperkuat pemasaran di wilayah Jabodetabek dan Cirebon.

Perjuangan Hayanah dan KWT Sri Mandiri tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga membawa perubahan sosial. Para perempuan yang dulunya hanya mengurus rumah tangga kini memiliki penghasilan dan kemandirian finansial.

BACA JUGA:BRI Terus Pertegas Peran Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Kerakyatan dengan Penyaluran Kredit Mikro

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait