Razia Besar di Lapas Narkotika Muara Beliti, Temukan Barang Terlarang yang Mengancam Keamanan

Dalam pengelolaan Lapas, pengawasan terhadap barang-barang yang masuk, kamar-kamar warga binaan, serta perilaku penghuni menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.

Kepala Lapas juga menambahkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan, seperti razia, tidak hanya untuk menjaga ketertiban, tetapi juga untuk memberikan rasa aman kepada petugas yang bertugas.

BACA JUGA:3 Narapidana Lapas Muara Beliti Ikuti Natal Nasional 2024

BACA JUGA:Perempuan Berdaya, Bangsa Jaya: Lapas Muara Beliti Gelar Upacara Hari Ibu ke-96 dengan Penuh Semangat

Keamanan petugas Lapas merupakan hal yang sangat penting, mengingat mereka berhadapan langsung dengan warga binaan yang memiliki berbagai latar belakang dan karakter.

Sebagai Lapas yang mengkhususkan diri dalam menangani narapidana kasus narkotika, Lapas Muara Beliti menghadapi tantangan yang lebih kompleks dibandingkan dengan Lapas pada umumnya. Para narapidana di Lapas Narkotika cenderung memiliki kecenderungan untuk mencari celah dalam sistem pengamanan yang ada.

Oleh karena itu, razia-razia semacam ini menjadi penting untuk mencegah penyalahgunaan barang terlarang yang dapat meningkatkan ketegangan atau bahkan menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan.

Dalam situasi seperti ini, koordinasi yang baik antara petugas Lapas, pihak kepolisian, serta instansi terkait lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan sistem pengamanan yang efektif.

BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gelar Pertandingan Bola Voli untuk Dukung Pembinaan Fisik dan Mental

BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Kolaborasi dengan KPKNL Lahat untuk Optimalisasi Pengelolaan Aset Negara

Dengan adanya sinergi antara pihak-pihak tersebut, diharapkan Lapas Narkotika Muara Beliti bisa menjadi tempat yang aman, tertib, dan kondusif bagi semua pihak yang ada di dalamnya.

Dengan langkah tegas yang diambil oleh Kepala Lapas Ronald Heru Praptama dan jajaran petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terkontrol bagi seluruh warga binaan serta petugas yang bertugas.

Razia yang dilakukan bukan hanya sekadar tindakan rutin, tetapi juga merupakan bentuk komitmen Lapas untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta memastikan bahwa Lapas tetap menjadi tempat yang mendukung rehabilitasi narapidana dan bukan menjadi tempat untuk memperburuk perilaku mereka.

Ke depan, diharapkan razia-razia semacam ini dapat terus dilaksanakan dengan konsisten, sekaligus menjadi model bagi Lapas-lapas lainnya dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan bebas dari peredaran barang terlarang. Keamanan Lapas merupakan salah satu faktor utama dalam mendukung program rehabilitasi narapidana agar mereka bisa kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik dan lebih siap untuk menjalani kehidupan yang lebih positif.

Sumber: