'Perang Air' di Perbatasan India-Pakistan Memanas, Dunia dalam Kewaspadaan Tinggi

'Perang Air' di Perbatasan India-Pakistan Memanas, Dunia dalam Kewaspadaan Tinggi--
SUMEKS.CO - Aroma "Perang Air" di perbatasan India dan Pakistan kembali menguat, membawa dunia pada kekhawatiran baru akan potensi konflik global.
Ketegangan lama yang mengendap terkait hak penggunaan air dari Sungai Indus dan anak-anak sungainya kini berubah menjadi bara yang siap menyala.
Para pakar internasional memperingatkan bahwa erang air ini bukan lagi ancaman teoritis, melainkan sebuah bahaya nyata yang berpotensi memicu eskalasi hingga ke skala perang dunia.
Dirangkum dari berbagai sumber Selasa 29 April 2025, sejak tahun 1960, perang air antara India dan Pakistan ditahan dalam bingkai Indus Waters Treaty sebuah kesepakatan bersejarah yang dimediasi oleh Bank Dunia.
Perjanjian ini mengatur pembagian sumber daya air vital antara kedua negara. Pakistan diberikan hak penuh atas tiga sungai besar: Indus, Jhelum, dan Chenab, sementara India menguasai Sutlej, Beas, dan Ravi.
Selama puluhan tahun, perjanjian ini menjadi tameng kuat, mencegah pecahnya perang air yang bisa menghancurkan kawasan Asia Selatan.
Namun, situasi mulai berubah dalam beberapa tahun terakhir. Dinamika geopolitik yang mengeras, ditambah ketidakpercayaan mendalam antara New Delhi dan Islamabad, mulai menggerus fondasi perjanjian tersebut.
Konflik India-Pakistan terjadi karena perebutan batas wilayah sehingga diistilahkan dengan --
India menuding Pakistan mendukung kelompok militan yang melancarkan serangan teror di wilayahnya, termasuk serangan Pulwama pada 2019 yang menewaskan puluhan tentara India.
Sebagai balasan, India mulai menghidupkan kembali ancaman perang air dengan mempercepat pembangunan bendungan dan proyek irigasi di wilayah Kashmir yang disengketakan yang berpotensi mengurangi pasokan air ke Pakistan secara drastis.
Pakistan memandang manuver India ini sebagai bentuk nyata perang air yang mengancam eksistensi nasional mereka.
Dengan 90% sektor pertanian Pakistan bergantung pada sistem irigasi Sungai Indus, setiap pengurangan aliran air bisa melumpuhkan ketahanan pangan, menghancurkan perekonomian, dan mendorong instabilitas sosial yang meluas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: