Tisu vs Air: Mana yang Lebih Sehat? Menyingkap Kebiasaan Cebok Orang Eropa dan Fakta di Baliknya

Berikut ini fakta kesehatan mengenai penggunaan tisu toilet saat cebok--
BACA JUGA:Potensi Efek Samping dan Peringatan Sebelum Mengonsumsi Air Rebusan Daun Sirsak
Dari segi kesehatan, para ahli menyebut bahwa air lebih unggul dibanding tisu dalam membersihkan area sensitif.
Sebuah studi dari American Journal of Infection Control pada tahun 2020 menunjukkan bahwa penggunaan air secara signifikan mengurangi jumlah bakteri di sekitar anus dan area genital.
Sementara itu, penggunaan tisu toilet saja dinilai kurang maksimal dalam membersihkan kotoran, bahkan bisa menyebabkan iritasi, terutama jika tisu yang digunakan memiliki parfum atau bahan kimia.
seorang dermatolog ternama di New York, menjelaskan bahwa gesekan yang dihasilkan dari penggunaan tisu berulang kali bisa menyebabkan dermatitis kontak, iritasi kulit, bahkan luka kecil yang membuka jalan bagi infeksi.
Kondisi ini jauh lebih umum pada orang yang memiliki kulit sensitif atau riwayat alergi.
Selain itu, penggunaan air juga diketahui menurunkan risiko infeksi saluran kemih dan wasir, karena proses pembersihan yang lebih menyeluruh dan lembut.
Tak heran jika kini semakin banyak masyarakat Barat mulai melirik penggunaan bidet, alat pembersih dengan air yang umum digunakan di Jepang dan sebagian negara Eropa Selatan seperti Italia dan Prancis.
Dari sudut pandang lingkungan, air juga dinilai lebih ramah dibandingkan tisu toilet.
Laporan dari WaterAid dan World Health Organization (WHO) menyebut bahwa produksi tisu toilet berkontribusi besar terhadap deforestasi, konsumsi air dalam jumlah besar (ironisnya), serta limbah kertas yang sulit didaur ulang karena tercemar kotoran manusia.
Lalu, mengapa kebiasaan ini belum bergeser di Eropa? Jawabannya sederhana yaitu kebiasaan dan kenyamanan.
Seperti halnya banyak aspek budaya lainnya, cara membersihkan diri setelah buang air bukan hanya persoalan praktis, tetapi juga identitas dan nilai-nilai yang diwariskan turun-temurun.
Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang kebersihan, kesehatan, dan lingkungan, tren perlahan mulai berubah.
Munculnya produk seperti portable bidet, toilet pintar ala Jepang, serta kampanye gaya hidup minim limbah, membuat lebih banyak orang Barat mempertimbangkan air sebagai alternatif utama.
Jadi, di tengah perdebatan antara tisu dan air, para ahli kesehatan sepakat: air adalah pilihan yang lebih bersih dan lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: