Tonidi dan Kelompok Bangsal Pematang Sukses Ternak Burung Puyuh Berkat Dukungan PTBA

Tonidi dan Kelompok Bangsal Pematang Sukses Ternak Burung Puyuh Berkat Dukungan PTBA

Tonidi dan tim Kelompok Bangsal Pematang berpose bersama di kandang burung puyuh, memamerkan hasil usaha ternak mereka yang telah mendapatkan dukungan penuh dari PT Bukit Asam Tbk.--

SUMEKS.CO - Tonidi, seorang warga Desa Seleman, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, kini menjalani kehidupan yang berbeda setelah memutuskan untuk menekuni usaha ternak burung puyuh bersama sepuluh orang kawannya.

Usaha ini dimulai pada bulan April 2024 dengan dukungan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA), yang memberikan pelatihan dan bantuan modal untuk mendirikan Kelompok Bangsal Pematang, kelompok ternak burung puyuh yang kini berkembang pesat.

Sebelumnya, Tonidi bekerja sebagai tukang las di pertambangan tanpa izin (PETI) yang berlokasi di sekitar Desa Seleman.

Bekerja di PETI ternyata membawa banyak risiko, baik dari segi keselamatan kerja maupun ancaman razia dari pihak berwenang. Ketakutan dan kecemasan akan risiko yang mengintai setiap saat membuat Tonidi dan teman-temannya akhirnya berpikir untuk mencari pekerjaan yang lebih aman dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Keberhasilan Sugeng Priyanto, Peternak Lele Sukses di Muara Enim Berkat Dukungan PTBA

BACA JUGA:Tak Sekadar Hobi, Kisah Ibu Rumah Tangga SIBA Rajut yang Sukses Mendatangkan Cuan Berkat Dukungan PTBA

“Awalnya kami bekerja di PETI. Tapi kami kemudian menyadari bahwa kami harus keluar dan mencari mata pencaharian lain,” ujar Tonidi, mengenang masa-masa sulit tersebut.

Kesulitan tersebut akhirnya mendapatkan solusi ketika PTBA hadir untuk memberikan bantuan. Melalui program kemitraan yang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaan, PTBA memberikan dukungan berupa pelatihan, modal awal, serta berbagai fasilitas untuk menjalankan usaha ternak burung puyuh.


Kerjasama yang kuat dan semangat kebersamaan, para anggota Kelompok Bangsal Pematang tengah merawat ternak burung puyuh di kandang yang telah mereka bangun dengan bantuan dari PT Bukit Asam Tbk. --

“ Kami mendapat bantuan sampai dengan saat ini telah mencapai 3.000 ekor indukan burung puyuh yang siap bertelur, kandang, pakan, satu set instalasi minum berbasis otomasi, pelatihan, dan termasuk bantuan pendukung sumber energi baru terbarukan (PLTS mini) dari Bukit Asam,” tambah Tonidi.

Kelompok Bangsal Pematang kini memproduksi telur puyuh dalam jumlah besar, dengan rata-rata 27 kg telur puyuh setiap harinya. Telur-telur tersebut dijual di lingkungan sekitar, pasar tradisional, serta diserap oleh PTBA untuk program Penanganan Stunting yang mendukung program pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan di tingkat masyarakat.

BACA JUGA:Perjuangan Anak Buruh Cuci: Tutia Rahmi Wujudkan Impian dan Angkat Derajat Keluarga dengan Beasiswa PTBA

BACA JUGA:Wujudkan Masyarakat Sejahtera, Bukit Asam (PTBA) Berdayakan Kaum Ibu

Tak hanya telur puyuh yang bernilai ekonomi, kotoran burung puyuh pun memiliki potensi untuk mendukung ekonomi kelompok tersebut. Kotoran burung ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan dipasok ke Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Pembibitan, salah satu mitra binaan PTBA yang bergerak di bidang pembibitan tanaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait