Literasi Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Merangkul Dunia

Literasi Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Merangkul Dunia

Literasi Paus Fransiskus: Pemimpin Gereja Katolik yang Merangkul Dunia--

BACA JUGA:Ini Pesan Damai Paus Fransiskus yang Dibawa dari Vatikan

Namun, langkah-langkah progresif Paus Fransiskus tidak selalu diterima dengan baik. Beberapa kelompok konservatif di dalam Gereja menilai pendekatannya terlalu liberal, terutama terkait pernyataannya mengenai LGBT, peran perempuan, serta sikap terhadap umat non-Katolik. 

Ia pernah menggemparkan dunia dengan mengatakan, "Siapa saya untuk menghakimi?" ketika ditanya tentang umat Katolik yang gay, pernyataan yang menandai perubahan besar dalam nada Gereja.

Selain itu, Paus Fransiskus juga dikenal karena ketegasannya dalam menanggapi kasus pelecehan seksual di lingkungan Gereja. 

Meskipun menuai kritik atas penanganan awalnya yang dianggap lambat, ia kemudian mengambil langkah-langkah reformasi, termasuk pembentukan komisi khusus dan transparansi dalam pelaporan kasus.

Kesehatannya mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah mengalami masalah pada paru-parunya dan menjalani operasi usus besar.

Namun, hingga akhir hayatnya Paus Franciscus tetap menjalankan tugasnya dengan penuh semangat. Bahkan sehari sebelum wafat, ia masih tampil di hadapan publik dalam perayaan Minggu Paskah di Lapangan Santo Petrus.

Paus Fransiskus bukan hanya seorang pemimpin agama, tetapi juga suara moral dunia yang terus menyerukan kasih, pengampunan, dan persaudaraan universal. 

Dunia kini kehilangan seorang tokoh besar yang menjadikan kemanusiaan sebagai pusat pelayanannya. Warisannya akan terus hidup dalam hati umat Katolik dan masyarakat dunia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait