Dr. Enny Hidajati Raih Gelar Doktor, Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Penelitian Cerita Rakyat Semendo

SUMEKS.CO - Di tengah arus modernisasi yang semakin pesat, ada sosok yang dengan tekun berusaha menjaga denyut budaya lokal agar tidak hilang ditelan zaman.

Salah satu contoh nyata adalah Dr. Hj. Enny Hidajati, S.S., M.M., seorang dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Sosial Humaniora, Universitas Bina Darma.

Pada Sabtu, 12 April 2025, Dr. Enny Hidajati resmi menjalani Sidang Promosi Ujian Terbuka Program Doktor di Universitas Jambi, sebuah pencapaian akademik yang membanggakan.

Disertasi yang disusun oleh Dr. Enny Hidajati berjudul “Struktur, Fungsi, dan Nilai-Nilai Pendidikan Ekologi dalam Cerita Rakyat Semendo, Sumatera Selatan”.

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Pimpin Inovasi Teknologi dan Kolaborasi Akademik Lewat Seminar Nasional FKHMEI 2025

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Lewat Kerja Sama dengan Fenkai Global Indonesia

Judul ini mencerminkan komitmen Dr. Enny dalam mengangkat dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal melalui kajian akademik yang mendalam.

Penelitiannya memfokuskan pada cerita rakyat Semendo yang tidak hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga sarat dengan filosofi hidup, pesan ekologis, dan nilai moral yang relevan dengan konteks masa kini.

Cerita rakyat Semendo, yang merupakan bagian dari tradisi lisan di Sumatera Selatan, menjadi titik fokus penelitian Dr. Enny.

Cerita rakyat ini bukan sekadar kisah yang diwariskan turun-temurun, tetapi menyimpan lapisan-lapisan pesan yang sangat berharga, khususnya dalam hal pendidikan ekologi dan pelestarian alam.

BACA JUGA:Siap Hadapi Dunia Kerja! Mahasiswa Ilmu Komunikasi Bina Darma Ikuti Webinar Pra Sertifikasi Humas

BACA JUGA:Dosen Universitas Bina Darma Jadi Reviewer Jurnal Q2 Internasional, Buktikan Eksistensi di Kancah Global

Melalui risetnya, Dr. Enny berhasil membedah struktur naratif dari cerita rakyat tersebut serta menemukan bagaimana pesan moral yang terkandung di dalamnya dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Sebagai seorang akademisi, Dr. Enny menunjukkan bagaimana tradisi lisan yang sudah ada sejak lama ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan yang lebih luas.

Sumber: