Bupati Banyuasin Askolani Mendesak PT Basin Coal Mining Segera Perbaiki Tanggul yang Jebol di Desa Paldas

Bupati Banyuasin Askolani Mendesak PT Basin Coal Mining Segera Perbaiki Tanggul yang Jebol di Desa Paldas

Tanggul tambang batubara PT Basin Coal Mining di Desa Paldas, Banyuasin, yang jebol, mengakibatkan genangan air yang merendam lahan pertanian dan perkebunan warga.--

Dalam kesempatan tersebut, Askolani juga mengungkapkan rasa frustasinya terkait permasalahan ini.

Ia menyebutkan bahwa jika bukan bulan puasa, dirinya sudah pasti akan meluapkan kemarahan secara langsung kepada manajemen PT BCM.

BACA JUGA:KEJUTAN LEBARAN! Klik Link DANA Kaget, Rebut Rp500 Ribu Buat Bekal Hari Raya

BACA JUGA:Siap-siap! Shopee Big Ramadan Sale 2025 Bagi-bagi THR dan Diskon Menggila Jelang Lebaran

"Kalau bukan bulan puasa, saya marah nian hari ini," tegas Askolani.

Meskipun ia harus menahan emosinya, Bupati Banyuasin ini menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap perusahaan yang tidak menghormati etika komunikasi dengan pemerintah daerah akan segera diambil.

Menanggapi pernyataan Bupati Banyuasin, Gusti, perwakilan dari bagian Lingkungan PT BCM, mengonfirmasi bahwa pihak perusahaan siap untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol.

"Kita siap perbaiki," ujar Gusti, didampingi oleh Tommy, rekan kerjanya di perusahaan tersebut.

BACA JUGA:Polsek Rambang Bantu Amankan Pembagian BLT DD oleh Pemdes Tanjung Dalam Muara Enim

BACA JUGA:Polsek Indralaya Terima Titipan 20 Sepeda Motor, dari Masyarakat dan Mahasiswa di Ogan Ilir yang Sedang Mudik

Meski demikian, masih perlu ditunggu apakah perusahaan akan segera merealisasikan janji tersebut, mengingat dampak kerusakan yang ditimbulkan telah cukup besar bagi masyarakat setempat.

Sebagai informasi, tanggul di area tambang batubara PT BCM di Desa Paldas, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin, jebol pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Kejadian tersebut terjadi pada sore hari, dan air dari sungai kecil Batang Hari meluap ke area tambang, menciptakan genangan yang cukup luas. Air yang menggenang di lokasi tambang tersebut kini tampak seperti danau besar, dan diyakini menyebabkan kerusakan pada ekosistem setempat.

Peristiwa ini semakin menambah daftar panjang masalah lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pertambangan di wilayah Banyuasin.

BACA JUGA:Dorong Kabupaten OKI Jadi Tiga Besar Produksi Padi Nasional

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait