Mahasiswa Teknik Industri UBD Ciptakan Briket Tempurung Kelapa

Mahasiswa Teknik Industri UBD Ciptakan Briket Tempurung Kelapa

Mahasiswa Teknik Industri UBD menunjukkan proses pembuatan briket tempurung kelapa – inovasi ramah lingkungan berbasis limbah alami.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya transisi menuju energi terbarukan, mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma (UBD) kembali menunjukkan kiprah mereka dalam dunia inovasi teknologi.

Kali ini, mereka berhasil menciptakan briket berbahan dasar tempurung kelapa sebagai solusi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan.

Inovasi ini tidak hanya menjadi wujud kreativitas mahasiswa, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dengan memanfaatkan limbah alami yang selama ini kurang dimaksimalkan.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Setiap tahun, jumlah limbah tempurung kelapa yang dihasilkan sangat besar dan sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal.

BACA JUGA:Siap Hadapi Dunia Kerja! Mahasiswa Ilmu Komunikasi Bina Darma Ikuti Webinar Pra Sertifikasi Humas

BACA JUGA:Dosen Universitas Bina Darma Jadi Reviewer Jurnal Q2 Internasional, Buktikan Eksistensi di Kancah Global

Melihat potensi ini, mahasiswa Teknik Industri UBD menggagas sebuah produk energi alternatif berbentuk briket tempurung kelapa, yang tidak hanya efisien dan hemat energi, tetapi juga ramah lingkungan dan berdaya guna tinggi.

Briket berbasis tempurung kelapa ini menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar konvensional seperti arang kayu atau batu bara.

Selain menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah, briket ini juga memiliki daya bakar yang tinggi dan tahan lama.

Bahkan, dalam uji coba, briket ini mampu menyala selama lebih dari dua jam dengan suhu yang stabil, menjadikannya sangat cocok untuk kebutuhan memasak rumah tangga, industri makanan, hingga pelaku UMKM yang membutuhkan bahan bakar efisien.

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Membuka Peluang Beasiswa untuk Wujudkan Impian Pendidikan Tanpa Kendala Finansial

BACA JUGA:Program Studi Ilmu Komunikasi S2 Universitas Bina Darma Gelar International Community Service di UKM, Malaysia

Proses pembuatan briket ini juga mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan. Tempurung kelapa yang telah dikeringkan dikarbonisasi menggunakan metode pirolisis—pembakaran tanpa oksigen pada suhu tinggi—untuk menghasilkan arang berkualitas tinggi.

Selanjutnya, arang ini dihaluskan, dicampur dengan perekat alami, lalu dicetak menjadi bentuk briket siap pakai. Proses ini menghasilkan produk akhir yang tidak hanya bersih saat digunakan, tetapi juga minim asap dan meninggalkan abu yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait