Pekerja Migran Ilegal Asal Prabumulih yang Terjebak di Singapura Akhirnya Pulang: Saya Jera!

Pekerja Migran Ilegal Asal Prabumulih yang Terjebak di Singapura Akhirnya Pulang.-Foto: Dian/sumeks.co-
PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) PRABUMULIH akhirnya berhasil memulangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal PRABUMULIH, Puspa Dewi (36).
Didampingi Plt Kepala BP3MI Sumsel, Disnaker Prabumulih dan Dinsos Prabumulih, Puspa Dewi akhirnya tiba di kantor Disnaker Prabumulih, Senin 17 Februari 2025 malam sekira pukul 22.59 WIB.
Di sana, Puspa Dewi juga disambut oleh sang Ibunda, Nilawati beserta kerabatnya yang lain yang sudah menunggu lama.
Mengenakan kerudung pink, kemeja putih-biru, jeans biru dan sepatu putih, Puspa Dewi nampak sehat dan tak kurang satu apapun.
BACA JUGA:Ratusan Warga OKI di Tahun 2024 Minta Rekomendasi Disnakertrans Jadi Calon Pekerja Migran Indonesia
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu kepulangannya ke Indonesia dengan selamat. "Saya jera," sebutnya.
Ibu dua anak itu menyebutkan, yang membuatnya tidak tahan yakni karena perlakuan majikan dan juga selama 4,5 bulan tidak mendapatkan upah dan saat mau pulang, pihak agency meminta ganti rugi sejumlah uang.
Disinggung perlakuan seperti apa yang membuatnya tidak betah? Perempuan kelahiran tahun 1989 itu menyebutkan bahwa selama di Singapura, selalu kena marah majikan dan anak yang diasuhnya sangat nakal.
"Pokoknya serba salah terus saya," sambungnya mengaku selama di sana selalu mengalami kekerasan verbal dan tidak mengalami kekerasan fisik.
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Penuh Ekosistem Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
BACA JUGA:Tercatat 187 Warga Kabupaten OKI Jadi Pekerja Migran Indonesia, Terbanyak Tujuan Malaysia
Perempuan berhijab itu pun tak menapik, dia termotivasi untuk berangkat ke Singapura secara ilegal lantaran alasan ekonomi.
"Supaya cepat kerja, karena butuh pekerjaan dan uang juga," ujarnya lirih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: