Warga Palembang Rela Antre Tukar Tabung Gas Elpiji 3 Kg, Batasi Jual Satuan, Kayu Bakar Jadi Solusi!
Warga Palembang Rela Antre Tukar Tabung Gas Elpiji 3 Kg Batasi Jual Satuan Kayu Bakar Jadi Solusi.-Foto: Reigan/sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Warga di Kota Palembang rela antre guna mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg, baik yang berada di pengecer maupun di pangkalan.
Antrean warga di Kota Palembang ini guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, tak hanya membawa satu, bahkan ibu-ibu menenteng dua tabung gas untuk ditukar dengan berisi.
Zulkarnain seorang pemilik pangkalan tabung gas melon di Jalan Kelenteng Kelurahan 9/10 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, pihaknya dipasok puluhan gas elpiji 3 Kg dari agen untuk kebutuhan sepekan.
Dijelaskan, harga tukar tabung gas melon di pangkalan yang disediakan untuk warga dengan harga Rp18,500 per satuan.
BACA JUGA:Gas Elpiji 3 Kg Makin Langka? Disdag OKI Surati Pertamina Minta Tambah Kuota 20 Persen
BACA JUGA:Gas Elpiji 3 Kg di Prabumulih Mulai Langka, Bukan Hanya Emak-emak yang Kelimpungan
Sementara itu, pihaknya mengurangi penjualan untuk warga membeli satuan, baik tabung gas yang kosong maupun berisi yang di harga Rp170 ribu.
"Satu bulan kami dipasok dari agen 150 Tabung Gas Elpiji 3 Kg. Dalam seminggu itu selama tiga hari dibatasi 50 tabung gas," ungkapnya, Senin.
Dijelaskan, tabung gas elpiji dibatasi penjualan ke pengecer, lantaran di Agen juga tidak melayani pembelian per satuan tabung gas dan hanya menerima penukaran isi ulang.
"Dalam dua hari itu, 50 tabung gas datang dari agen, warga langsung ngantre, bahkan pernah langsung kosong dibeli warga," katanya.
BACA JUGA:Mulai 1 Januari 2024, Masyarakat Umum Tak Bisa Lagi dengan Mudah Beli Gas Elpiji 3 Kg di Warung
BACA JUGA:Gas Elpiji 3 Kg Langka di OKI, Pangkalan Diminta Jual Sesuai HET
Sementara, Sukardi warga yang menjual arang dan kaya bakar di bilangan Pasar 10 Ulu Palembang mengaku bahwa beberapa hari terakhir alami peningkatan kebutuhan warga sejak pergantian tahun baru bulan lalu.
"Masih stabil sejak sebulan kemarin. Namun, beberapa hari ini baik areng maupun kayu bakar banyak dibeli karena kebutuhan gas di rumah yang sulit didapat," jelasnya.
Dijelaskan, ia menjual areng per karung 10 Kg di harga Rp5 ribu. Sedangkan kayu bakar, per ikat maupun per karung 10 Kg dihargai Rp10 ribu.
"Kebutuhan warga penjualan akhir-akhir ini tidak turun dari sejak tahun baru. Istri saya di rumah sekarung kayu bakar itu bisa sampai dua minggu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: