Pembalap Marco Bezzecchi Kuasai Portimao Grand Prix Portugal 2025, Bawa Aprilia Catat Sejarah Baru
Dari start hingga finis, Bezzecchi tak terbendung di GP Portugal. Kemenangan penting untuk Aprilia di musim MotoGP 2025.--
Pembalap Bezzecchi Kuasai Portimao Grand Prix Portugal 2025, Bawa Aprilia Catat Sejarah Baru
SUMEKS.CO- Ada hari-hari ketika seorang pembalap dan motornya seolah berbicara dalam satu bahasa. Setiap tikungan, setiap perpindahan gigi, setiap ayunan tubuh terasa seperti harmoni yang sudah ditakdirkan.
Hari Minggu di Portimao Grand Prix Portugasl 2025 adalah hari itu bagi Marco Bezzecchi. Pembalap asal Italia itu tampil nyaris tanpa cela di Autódromo Internacional do Algarve, memimpin dari lampu start hingga bendera finis berkibar.
Luar biasa. Marco Bezzecchi bukan hanya memenangkan Grand Prix Portugal 2025 , namun ia menari di atas lintasan. Dalam 25 lap yang menegangkan, sang pembalap Aprilia Racing menjauh, lap demi lap, dari semua yang mencoba mendekat. Saat yang lain bertarung, ia seperti berada di dimensi sendiri: tenang, cepat, dan sangat presisi.
Begitu lampu padam, Pedro Acosta mencoba menusuk dari sisi dalam, agresif seperti biasa. Namun Bezzecchi tak memberi celah sedikit pun.
Dengan kecepatan yang terukur, ia mempertahankan posisi terdepan, sementara Alex Marquez menempel di belakang, kembali tampil cepat seperti di Sprint Race sehari sebelumnya.
BACA JUGA:Bangga! Indonesia Punya Dua Wakil di MotoGP 2026 Veda Ega Pratama di Moto3, Mario Suryo Aji di Moto2
BACA JUGA:Sirkuit Mandalika Penuh Mistis, Tabrakan Marc Marquez dan Marco Bezzecchi Guncang Dunia MotoGP 2025
Di belakangny, kekacauan kecil terjadi. Franco Morbidelli terseret dalam insiden di Tikungan 5, membuat jantung tim VR46 Racing berdegup lebih cepat. Beruntung, ia tak mengalami cedera serius. Tapi nasib berbeda dialami Joan Mir, yang kembali dibuat frustrasi setelah motornya mengalami masalah teknis di lap kedua.
Balapan baru saja dimulai, tapi Bezzecchi sudah tampak seperti memiliki kendali penuh. Ia tak menoleh ke belakang. Ia hanya menatap ke depan pada garis finis yang masih jauh, tapi dalam pikirannya, sudah terasa dekat.
Sementara Bezzecchi melaju sendirian, pertarungan sengit justru terjadi di kelompok tengah. Francesco Bagnaia, sang juara dunia bertahan, memulai balapan dengan baik di posisi keempat, menahan tekanan dari Fabio Quartararo.
Tetapi nasib kembali tak berpihak padanya. Di lap ke-11, di Tikungan 10 yang terkenal menipu itu, Bagnaia kehilangan grip dan terjatuh DNF keempat berturut-turut pada hari Minggu.
Sementara itu, Fermin Aldeguer, sensasi muda asal Spanyol yang baru menjalani musim debutnya, tampil penuh percaya diri. Ia menyalip Brad Binder dan Quartararo untuk meraih posisi keempat.
Bagi seorang rookie, hasil itu lebih dari sekadar angka; itu adalah pernyataan bahwa generasi baru MotoGP telah datang untuk menantang hierarki lama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:





