PT Bukit Asam Tingkatkan Kapasitas Angkutan Batu Bara untuk Energi Berkelanjutan
PT Bukit Asam Tbk terus melangkah maju dengan peningkatan kapasitas angkutan batu bara, demi mendukung ketahanan energi nasional.--
Melalui kemitraan ini, PT SLR menyediakan sarana dan prasarana untuk pengangkutan batu bara melalui jalur khusus hauling.
Jalur ini menghubungkan stockpile di area pertambangan PTBA dengan Pelabuhan Muat Sungai Musi hingga ke mother vessel di Pelabuhan Tanjung Kampeh.
BACA JUGA:Hakim Sakit, Sidang Markup Proyek Sootblowing PLTU Bukit Asam Rp26,9 Miliar Ditunda Awal Tahun 2025
BACA JUGA:PT Bukit Asam dan UGM Kembangkan Batu Bara Kalori Rendah Menjadi Asam Humat
Pada tahun 2024, volume pengangkutan batu bara melalui jalur ini ditargetkan mencapai 2,5 juta ton. Jalur hauling ini dirancang khusus agar terpisah dari jalan umum dan pemukiman masyarakat, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar.
Dengan menggunakan jalur khusus ini, potensi gangguan seperti kemacetan, debu, dan kebisingan dapat diminimalkan.
PTBA menegaskan komitmennya untuk menjalankan kegiatan operasional yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Niko Chandra menyatakan bahwa perusahaan selalu memprioritaskan keselamatan, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
BACA JUGA:Kasus Pengadaan Retrofit PLTU Bukit Asam Sumbagsel, KPK Diminta Jangan Tebang Pilih
“Mitra perusahaan tidak melakukan pengangkutan batu bara melalui jalan umum di jalan raya. Dengan pengangkutan batu bara yang aman, efisien, serta ramah lingkungan, PTBA dapat terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Penggunaan jalur khusus untuk pengangkutan batu bara merupakan langkah nyata PTBA dalam mendukung kelestarian lingkungan dan menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya.
Dengan berbagai upaya strategis yang dilakukan, PTBA terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Peningkatan kapasitas angkutan batu bara yang dilakukan melalui berbagai kolaborasi ini diharapkan tidak hanya mempercepat monetisasi cadangan batu bara, tetapi juga mendukung pemerintah dalam mencapai swasembada energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: