Helmy Yahya Sentil BUMN di Sumsel Enggan Bantu Keuangan SFC: Pemiliknya Saja Nggak Mau Bantu

Helmy Yahya Sentil BUMN di Sumsel Enggan Bantu Keuangan SFC: Pemiliknya Saja Nggak Mau Bantu

Helmy Yahya Sentil BUMN di Sumsel Enggan Bantu Keuangan SFC: Pemiliknya Saja Nggak Mau Bantu--

SUMEKS.CO - Aktor sekaligus enterprenuer asli Wong Palembang Helmy Yahya, prihatin serta menyayangkan BUMD di Provinsi Sumatera Selatan tidak membantu krisis financial yang menerpa klub sepak bola Sriwijaya FC (SFC) yang saat ini dalam kondisi terpuruk.

Sebagai salah satu inisiator pendiri klub sepak bola berjuluk "Laskar Wong Kito", Helmy Yahya mengaku sangat sedih bahwa klub yang pernah mencetak sejarah Double Winner justru terancam turun kasta ke Liga Tiga.

Hal tersebut ia katakan dihadapan Justinus Lhaksana atau dikenal dengan sapa Koci, saat tampil dalam layar podcast membahas tentang kondisi klub sepak bola Sriwijaya FC.

Dikatakan adik kandung Tantowi Yahya, klub sekelas SFC tidak semestinya terjadi krisis financial hingga terancam turun kasta ke Liga 3.

BACA JUGA:Krisis Financial Menerpa SFC hingga Terancam Turun Kasta, Helmy Yahya Singgung Kepemimpinan Gubernur Saat Itu

BACA JUGA:FANTASTIS! Rp 60 Miliar Biaya Nyalon Bupati, Pengalaman 2 Kali Helmy Yahya: Belum Tentu Menang

Sebab, menurut Helmy Yahya Provinsi Sumatera Selatan banyak BUMD yang potensial untuk ikut membantu keuangan dari klub SFC itu sendiri.

"Kemaren gua ngomong aja, orang gimana mau masuk (sponsor), bank Sumsel Babel itu adalah bank kelapa daerah pemilik sahamnya kan provinsi dan kabupaten kota, nggak sponsor loh," kata Helmy Yahya dalam unggahan video akun Bola Liar yang dilihat Sabtu 14 Desember 2024.


Si Raja Kuis Helmy Yahya ikut prihatin kondisi yang dialami klub sepakbola kebanggaan Sumsel Sriwijaya FC--

"Ya gimana kalau pemilik klubnya aja dalam tanda kutip ya, yang harusnya bantu nggak bantu," tambahnya.

Padahal menurut Helmy Yahya, di Provinsi Sumsel punya perusahaan BUMN sangat banyak, ada PTBA, ada Pusri, ada PT Semen Baturaja ditambah BUMN nasional seperti telkom.

"Ada kereta api yang dapat triliunan ngangkutin batu bara dari Muara Enim, nah kalau Bank Sumsel Babel saja nggak sponsor bagaimana yang lain," tuturnya.

Namun, lanjut Helmy dirinya juga tidak bisa menyalahkan itu yang seharusnya kepala daerah hanya tinggal telepon saja untuk meminta bantuan finansial SFC.

Lebih lanjut ia menceritakan, dahulu dirinya pernah mencalonkan diri menjadi salah satu kepala daerah dan keinginannya untuk mengurus klub SFC dan dicurigai ada unsur politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: