Adik Bungsu Gus Miftah Beberkan Adanya Ketidak Harmonisan Antar Saudara Kandung, Benarkah?
Gus Miftah di Nilai Tidak Harmonis Antar Saudara Kandung, Adik Bungsu Katakan Hal Ini?--
Ia juga menceritakan, kondisi ekonomi para saudara Gus Miftah juga sangat jauh dari kata layak, bahkan salah satu saudara tertuanya yang ada di Palembang cukup makan nasi satu kali sehari saja sudah bersyukur.
"Sebab kakak tertua yang di Palembang bernama Ali Maftudin kerjanya hanya seorang guru ngaji biasa, jika ada hajatan diundang untuk berdoa, makan nasi pun juga kadang dikasih orang," tuturnya.
Sama halnya dengan saudara yang nomor 3 , lanjut Takjim bernama Miftahul Kholisin masih sedikit lebih mujur meskipun pekerjaaan hanya bertani saja di Lampung.
--
Dikatakannya, pernah suatu ketika para saudaranya tersebut diajak untuk ikut Gus Miftah namun kesemuanya tidak bertahan lama dan memilih pulang.
"Kakak tertua pernah ikut Gus Miftah ke Jawa lalu tidak lama pulang lagi ke Palembang, pun demikian juga dengan Miftahul Kholisin pernah kerja bangun masjid di Ponpos Gus Miftah setelah itu juga pulang ke Lampung," ungkapnya.
Termasuk dirinya, yang saat itu mengajukan diri untuk ikut dengan Gus Miftah ke Jawa dan bekerja di salah satu perusahaan milik bekas santrinya tapi cuma bertahan satu setengah tahun saja.
Pada bagian akhir video, Takjim juga mengaku bahwa dirinya memang berbeda dari saudara-saudaranya yang lain sebab dikenal anak bandel, maka dari itu orang tuanya saat itu menitipkannya ke Gus Miftah.
"Saya akui saya berbeda dan dikenal paling bandel, tapi saya ini orang sangat mudah berperasaan," sebutnya.
Sedangkan pribadi dari Gus Miftah sendiri, dikatakan Takjim memang orang yang pendiam, pintar, rajin ibadahnya serta memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: