BRI Optimis Hadapi Kebijakan Ekonomi Era Prabowo-Gibran, Dorong Hilirisasi dan Swasembada untuk Indonesia Maju
Direktur Utama BRI, Sunarso, memaparkan strategi BRI dalam mendukung kebijakan hilirisasi dan swasembada pangan di era pemerintahan Prabowo-Gibran, bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.--
Sunarso menyoroti bahwa swasembada pangan sangat berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas human capital yang menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Setelah kita sampai pada kesimpulan human capital, lalu apa basis yang harus kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas human capital tersebut? Ternyata, faktor pangan, baik ketersediaannya maupun kualitasnya," jelas Sunarso.
BACA JUGA:BRI Peduli, Program Bantu Pendidikan yang Menyentuh Ribuan Mahasiswa dan Sekolah di Indonesia
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan, Lapas Perempuan Martapura Terima Bantuan Mesin Antrean Modern dari BRI
BRI berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Sunarso menjelaskan bahwa ketersediaan nutrisi yang memadai bagi masyarakat akan berdampak pada kualitas SDM yang lebih baik.
Dengan tersedianya pangan berkualitas, diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Sunarso menambahkan, bahwa pendidikan untuk meningkatkan human capital juga perlu terus diupayakan agar program ini berjalan optimal.
Selain fokus pada swasembada pangan, BRI juga menyiapkan strategi mendukung hilirisasi bahan tambang dan produk agrikultur.
Hilirisasi berarti menciptakan nilai tambah bagi produk-produk mentah melalui proses produksi lanjutan di dalam negeri, sehingga meningkatkan nilai produk tersebut dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
BACA JUGA:BRI Tingkatkan Kesiapan Hadapi Bencana dengan Jambore Nasional Tim Elang 2024 di Sukabumi
BACA JUGA:BRI Bantu UMKM Bangkit: Modal Usaha Mudah dan Bunga Rendah, Peluang Emas untuk Usahamu
"Dari proses penciptaan nilai tambah akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja, distribusi pendapatan yang lebih baik, serta peningkatan nilai produk yang selama ini dijual dalam bentuk bahan mentah menjadi lebih tinggi," jelas Sunarso.
Menurutnya, proses hilirisasi ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya nilai tambah, masyarakat dapat merasakan dampak langsung dari meningkatnya aktivitas ekonomi.
Contoh yang diberikan Sunarso adalah proses hilirisasi produk kelapa sawit, yang dapat diolah menjadi minyak sawit, oleokimia, atau bahkan produk kosmetik.
"Jika proses produksi ini terjadi di dalam negeri, maka nilai tambah akan lebih besar dirasakan di dalam negeri, begitu pula penyerapan tenaga kerja akan meningkat," tambahnya. Begitu pula dengan hilirisasi produk pangan yang tidak hanya meningkatkan kualitas nutrisi tetapi juga membuka lapangan kerja baru.
BACA JUGA:BRI, Sahabat Ekonomi Lokal Musi Rawas, Layanan Mudah dan Inovasi Digital Dekat di Hati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: