Bandara SMB II Palembang, Siap Sambut Lonjakan Penumpang Jelang Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang -dok : sumeks.co-
“Jadi sebenarnya tidak ada penurunan tingkat service, safety maupun security meski ada perubahan status itu,” ujarnya.
“Pastinya kami bagian dari Government jadi keputusan apapun kita akan lakukan yang terbaik untuk pengguna jasa bandara,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Iwan juga mengumumkan bahwa sejak September 2024 lalu, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II digabung menjadi Angkasa Pura Indonesia.
BACA JUGA:Beralih Status Jadi Domestik, Bandara SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan Internasional
BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Tak Lagi Layani Penerbangan Internasional? Pindah Status Jadi Domestik
“Tadinya mengolah 20 bandara sekarang kita akan digabung jadi 37 bandara komersial di Indonesia, barat dan timur akan tergabung yang tentu dinamika terkait sistem dan organisasi dan potensi yang ada baik aset dan lainnya kita menjadi nomor 5 (lima) terbesar di dunia ini,” jelasnya.
Penggabungan ini telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ke dalam satu entitas yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
InJourney Airports merupakan subholding sektor jasa kebandarudaraan yang juga merupakan anak usaha dari Holding BUMN Aviasi dan Pariwiasta, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Penggabungan AP I dan AP II menjadi InJourney Airports sejalan dengan yang telah diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir bahwa kehadiran InJourney Airports sebagai subholding InJourney Group merupakan terobosan besar dalam sektor industri aviasi dan kebandarudaraan sebagai bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
BACA JUGA:Bentuk Kepedulian, PT Angkasa Pura II Berikan Bantuan Pasien Stunting dan Pasien ATM
Transformasi di sektor pengelolaan bandara menjadi keharusan dalam mengoptimalkan tatanan kebandarudaraan nasional, potensi sektor ekonomi, pariwisata, hingga logistik Indonesia.
Dengan adanya konsolidasi ini InJourney Airports dapat menangani lebih dari 170 juta penumpang per tahun dan akan berada di urutan kelima perusahaan operator bandara terbesar di dunia.
Dengan adanya penggabungan ini, bandara yang dikelola InJourney akan menjadi salah satu dari 5 operator bandar udara terbesar di dunia.
Dengan re-organisasi yang lebih agile, penggabungan perusahaan pengelola bandara ini bertujuan untuk menstandarisasikan pelayanan terutama harmonisasi dan perbaikan customer experience di bandara InJourney Airports yang merata dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: