Dari Gadai Emas, Kini Koleksi Emas, Pegadaian Solusi Modal Usaha UMKM

Dari Gadai Emas, Kini Koleksi Emas, Pegadaian Solusi Modal Usaha UMKM

Arianto (40) seorang "tukang" perak yang berasal dari Kelurahan Tanjung Batu, Ogan Ilir, merantau ke Kota Prabumulih.-Foto: Dian Cahyani/sumeks.co-

"Terpaksa, kami gadaikan perhiasan sang istri, yang memang dibeli untuk simpanan, juga sesekali dipakai saat kondangan dan acara besar lainnya," terangnya.

Uang hasil menggadaikan emas di Pegadaian, dibelikan bahan perak mentah untuk diolah sendiri, sebagian lagi dibelikan perhiasan jadi untuk dipajang. "Kami belikan etalase kecil berukuran setengah meter, kami pajang di rumah," sambungnya.

BACA JUGA:Butuh Modal Usaha? Yuk Ajukan di Pegadaian KUR Syariah 2024, Pinjaman Langsung Disetujui dengan Syarat Ini

BACA JUGA:KUR Pegadaian 2024 Tawarkan Pinjaman Tanpa Jamoinan Hingga Rp50 Juta , Ini Cara Mudah Pengajuannya

Setelah terkumpul cukup uang, dia pun langsung menebus emas yang digadaikan. "Bunganya sedikit. Benar-benar mengatasi masalah tanpa masalah," sebutnya.

Semakin banyak yang datang ke rumah, dia pun membeli etalase sedikit lebih besar. Kali ini, berukuran 2mx2m. 

Lagi-lagi, dia bersama sang istri "ketagihan" menggadaikan emas dan membelikan lebih banyak perhiasan perak untuk dipajang di etalase yang lebih besar tersebut. "Agar pembeli yang datang tak kecewa, melihat pajangan perhiasan di etalase lebih banyak," lanjutnya.

Sewaktu mengandung anak keduanya, tepatnya 2013. Anto dan Istrinya terus melakukan promosi lewat online. Kali ini, mencoba berjualan di toko orange (shopee, red) yang dinamakannya Gemintang Silver. 

BACA JUGA:Buruan Ajukan! KUR Pegadaian Syariah Plafon Rp10 Juta Cicilannya Cuma Rp200 Ribuan, Mudah dan Proses Cepat

BACA JUGA:Butuh Modal Usaha? Yuk Ajukan di Pegadaian KUR Syariah 2024, Pinjaman Langsung Disetujui dengan Syarat Ini

Hal itu dilakukan, karena tak sedikit pembeli dari luar kota, menanyakan program gratis ongkir. "Alhamdulillah, pembeli di shopee semakin banyak," sambungnya.

Seiring perkembangan pula, dia harus mengimbangi banyaknya pembeli yang berasal dari luar Sumsel dan banyaknya bahan yang harus disiapkan. Tak keberatan, sang istri kemudian harus merelakan kembali perhiasan emas yang sudah ditebus untuk digadaikan kembali. "Begitulah terus, gadai emas, tebus emas, gadai lagi, tebus lagi, dulu sering sekali kami lakukan," terangnya.

Dia pun bersyukur, berkat bantuan Pegadaian yang menyelamatkan perekonomian keluarganya, kini sudah memberanikan diri membuka toko perhiasan perak di kawasan Kelurahan Gunung Ibul, Prabumulih Timur, Kota Prabumulih. 

Berkat bantuan Pegadaian pula, selain menggadaikan emas, kini dia dan istri mempunyai kebiasaan membeli emas. "Karena dengan menabung emas, kita bisa untung. Kalau sedang perlu, bisa langsung digadai atau dijual," jelasnya mengaku terakhir menggadaikan perhiasan pada pertengahan Juni 2024.

BACA JUGA:Tabel Angsuran Pegadaian KUR Syariah 2024, Pinjaman Rp 8 Juta Cicilan Hanya Rp200 Ribuan, Cek Syaratnya Disini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: